Dituduh Mencemarkan Nama Baik Kerajaan, Youtuber Asal Thailand Ini Terancam 2 Tahun Penjara
ouTuber asal Thailand, Wanchaleom Jamneanphol dituduh telah menghina dan mencemarkan nama baik keluarga Kerajaan Thailand atas komentarnya tentang gaun yang dikenakan wakil negaranya dalam ajang Miss Universe 2018.

MONITORDAY.COM - YouTuber asal Thailand, Wanchaleom Jamneanphol dituduh telah menghina dan mencemarkan nama baik keluarga Kerajaan Thailand atas komentarnya tentang gaun yang dikenakan wakil negaranya dalam ajang Miss Universe 2018.
Wanchaleom Jamneanphol, pemilik akun YouTube dengan nama "Mixy Bigmouth" terancam melanggar undang-undang penghinaan terhadap kerajaan Thailand.
Dia menuliskan komentar yang kurang baik tentang gaun biru yang dikenakan oleh Sophida Kanchanarin, Miss Thailand di kontes Miss Universe 2018. Gaun tersebut dirancang oleh Sirivannavari Nariratana, putri dari Raja Thailand, Maha Vajralongkorn.
Komentar yang dibuat Wanchaleom menjadi viral dan banyak mendapat respon dari pengguna internet di Thailand.
Hal itu mendorong Kitjanut Chaiyosburana, seorang politisi Thailand untuk mengajukan tuduhan terhadap Jamneanphol yang dianggap telah mencemarkan nama baik keluarga kerajaan Thailand.
"Saya berpikir idola internet tidak berbeda dengan aktor atau aktris yang memiliki banyak pengikut. Jika mereka melakukan kesalahan secara online, tidak seharusnya berakhir dengan hanya meminta maaf," kata Kitjanut, Kamis (20/12/2018).
Berdasarkan hukum setempat, setiap warga negara Thailand diizinkan mengajukan tuduhan pencemaran nama baik atas nama orang lain dan jika terbukti bersalah maka tertuduh dapat dijatuhi hukuman penjara hingga dua tahun.
Seorang juru bicara kepolisian Thailand menerangkan, Wanchaleom sedang diperiksa namun dia belum secara resmi dituntut.
Wanchaleom, yang belum dapat menanggapi permintaan untuk berkomentar, telah menghapus komentarnya yang menjadi viral dan mengunggah pernyataan permintaan maaf kepada monarki.
"Kepada Putri Sirivannavari Nariratana, saya tidak pernah berniat untuk menghina monarki. Saya merasa sangat menyesal atas kejadian ini," tulis Wanchaleom.
Dia juga berjanji untuk lebih bersikap bijak dan berhati-hati dalam membuat konten maupun komentar di media sosial pada masa mendatang.
Thailand masih menganut hukum lese majeste yang melindungi keluarga kerajaan. Dengan keluarga kerajaan masih dianggap sakral dan hanya sedikit pihak yang berani mengkritik lembaga monarki itu.
Segala tindakan maupun perbuatan yang dianggap menentang kerajaan maupun anggota keluarga kerajaan dapat dihukum dengan undang-undang tersebut.