Dishut Sulsel-Ipkindo Maksimalkan Peran Penyuluh Hutan

Peran dari penyuluh kehutanan, antara lain dalam hal pendampingan akses modal, pendampingan akses pasar, dan pendampingan dalam peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.

Dishut Sulsel-Ipkindo Maksimalkan Peran Penyuluh Hutan
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah pada rapat pembangunan kehutanan Sulsel.

MONITORDAY.COM - Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan bersama Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (DPW Ipkindo) Provinsi Sulsel berkolaborasi memaksimalkan peran penyuluh hutan untuk membantu persoalan hutan di daerah itu.

Kepala Dinas Kehutanan Sulsel Andi Parenrengi menyatakan dukungannya terhadap kegiatan lokakarya yang dilakukan Ipkindo, serta mengharapkan adanya program kerja yang mampu mendukung dan bersinergi dengan program Dinas Kehutanan.

“Saya mengharapkan adanya langkah konkret dan peran Ipkindo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan berdasarkan azas kelestarian hutan," kata Andi dalam keterangannya di Makassar, Sabtu.

"Saya juga berharap kepada penyuluh kehutanan agar senantiasa mengembangkan dan mengasah dirinya, sehingga memiliki kemampuan dalam memecahkan setiap persoalan yang terjadi di bidang kehutanan di wilayah kerjanya,” harapnya.

Kepala Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Sulawesi Muchsin SHut, mengharapkan peran aktif penyuluh kehutanan di Sulsel dalam mendukung program perhutanan sosial.

Ia menjelaskan bahwa peran dari penyuluh kehutanan, antara lain dalam hal pendampingan akses modal, pendampingan akses pasar, dan pendampingan dalam peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.

“Dengan adanya peran penyuluh kehutanan, diharapkan kelompok pemegang izin perhutanan sosial memiliki kemampuan dalam pemetaan kawasan, pendataan potensi, manajemen perencanaan, manajemen usaha, keuangan, produksi dan pemasaran, serta memiliki kepedulian terhadap lingkungan,” jelasnya.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Jeneberang Saddang M Tahir PSP, menyampaikan keinginannya untuk berkolaborasi dengan penyuluh kehutanan dalam program rehabilitasi hutan dan lahan di Provinsi Sulawesi Selatan.

“Hampir 500 ribu Ha lahan kritis di Sulawesi Selatan membutuhkan peran semua pihak untuk dilakukan penanaman dan penghijauan kembali. Peran penyuluh dalam hal ini adalah pendampingan persemaian, pembibitan, kegiatan KBR, penanaman maupun kegiatan produktif lainnya,” jelasnya

Ketua DPW Ipkindo Sulsel Baso SP mengatakan, sengaja menggelar lokakarya untuk membangun sinergi antar pengurus dalam mendukung program pembangunan kehutanan.

"Selain itu juga untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi, serta kerja sama dengan instansi terkait,” katanya.