Disambut Pengurus PDM Ciamis, Ketua Umum Balad Jokowi Berdiskusi Ringan Soal Akhlak Bermedsos

Ketua Koordinator Pusat Balad Jokowi H. Muchlas Rowie beserta Rombongan datang Ke Ciamis untuk menghadiri Deklarasi dan Pelantikan Balad Jokowi Kordinator Daerah (Korda) Ciamis, pada Jumat, (1/2) pagi.

Disambut Pengurus PDM Ciamis, Ketua Umum Balad Jokowi Berdiskusi Ringan Soal Akhlak Bermedsos
Beberapa Pengurus Pusat Balad Jokowi, Saat disambut oleh Pengurus PDM Ciamis, Jumat (1/2).

MONITORDAY.COM - Ketua Koordinator Pusat Balad Jokowi, H. Muchlas Rowie beserta Rombongan datang Ke Ciamis untuk menghadiri Deklarasi dan Pelantikan pengurus Balad Jokowi Kordinator Daerah (Korda) Ciamis, pada Jumat, (1/2) pagi. 

Tiba di Ciamis, Muchlas beserta rombongan diterima oleh Pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Ciamis, yang diwakili oleh wakil ketua bidang ekonomi pemberdayaan masyarakat, lazis, dan wakaf, Herli Nurimani, S.Ag.

Mereka berdiskusi ringan terkait perkembangan medsos, serta akhlak dalam bermedsos. Apalagi saat-saat menjelang pesta demokrasi saat ini, yang seringkali menggunakan mendsos sebagai alat untuk propaganda dan menyebar hoaks. 

"Perlu ada keadaban, akhlak bermedsos agar kita di kalangan muhammadiyah tetap harus menjaga kerekatan meski berbeda dalamm pilihan," tutur Muchlas. 

Muchlas mengatakan, saat ini sudah muncul di kalangan orang Muhammadiyah sendiri yang berani menenilai kualitas keagamaan seseorang, hanya soal karena beda pilihan. "Jangan sampai hanya karena perbedaan pilihan, lalu ada judgment kebenaran," ucapnya. 

Herli Nurimani, menyambut baik kunjungan Muchlas Rowie beserta rombongan. Dia berharap agar apa yang diperjuangakan oleh Balad Jokowi bisa berbuah kebaikan untuk semua. 

Terkait dinamika menjelang Pilpres, Herli mengatakan bahwa, di Kabupaten Ciamis sendiri sebenarnya tidak terlalu terlihat adanya konflik di tengah-tengah masyarakat akibat beda pilihan. meski menurutnya kehidupan keagamaan di daerah tersebut cukup kuat, namun tidak begitu terpengaruh dengan sentimen keagamaan yang sering kali dibawa-bawa untuk kepentingan politik. 

"Untuk di ciamis sendiri sebetulnya tidak terlalu kentara gesekan terkait perbedaan pilihan, walaupun secara agama ciamis begitu kuat," ungkapnya. 

"Kami pikir juga ini unik. bagi masyarakat Ciamis soal pilihan politik menjadi hal lain dan tidak ajeg, apapun masih bisa terjadi," tambah Herli.