Dinilai Bermasalah, Kemendikbudristek Klarifikasi Pengadaan Laptop

Dinilai Bermasalah, Kemendikbudristek Klarifikasi Pengadaan Laptop
Sumber gambar: kompas.com

MONITORDAY.COM - Warganet menyoroti pengadaan laptop yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Hal ini disebabkan adanya perbedaan harga antara rencana yang dianggarkan dengan harga pasaran. 

Pemerintah menganggarkan Rp 10 juta untuk setiap laptop chromebook yang nanti akan dibagikan. Namun berdasarkan penelusuran warganet, harga satu laptop chromebook di pasaran di bawah Rp 10 juta. 

Hal ini menimbulkan dugaan adanya penggelembungan harga (mark up) yang dilakukan pemerintah dalam proyek pengadaan ini. Warganet juga menyoroti spesifikasi laptop chromebook yang tidak sebanding dengan rencana harganya. 

Merespon kegaduhan yang terjadi, Kemendikbudristek meluruskan soal program laptop untuk pelajar. Harga yang beredar bukan laptop semata, namun termasuk aksesoris pendukungnya.

Kepala Biro Perencanaan Kemendikbudristek, M Samsuri. Samsuri mengatakan itu adalah paket teknologi informasi komunikasi (TIK). Harga yang diungkapkan bukan cuma laptop, tapi juga termasuk perangkat pendukungnya.

"Di tahun 2021 akan ada 242.565 paket TIK dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk 15.656 sekolah. Peralatan TIK ini bukan cuma laptop, tapi juga antara lain router, connector, printer dan scanner," kata Samsuri kepada detikINET, Kamis (29/7/2021).

Pengadaan peralatan TIK ini diambil dari vendor di dalam negeri yang memenuhi persyaratan TKDN. Jumlah unit yang diterima tiap sekolah akan berbeda bergantung usulannya mulai dari level SD, SMP, SMA, SMK, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

"Soal harga nggak bisa dipukul rata Rp 10 juta tadi. Nanti bagaimana masing-masing daerah bernegosiasi karena prosesnya akuntabel dan transparan sesuai prosedur LKPP. Tiap vendor terdaftar dalam e-katalog," kata dia.

Samsuri mengatakan anggaran Rp 2,4 triliun yang disampaikan Nadiem adalah anggaran pusat yang ditransfer ke daerah. Nanti lalu pemda-pemda belanja kebutuhan laptop sekolahnya di e-katalog dari para vendor yang terdaftar.

"Jumlah paket TIK-nya, jumlahnya harus sesuai alokasi dalam DAK Fisik yang diterima Pemda. Lalu pemda negosiasi di e-katalog barang dan harganya," pungkasnya.