Dinamisnya Bakal Calon Pemimpin Jawa Barat 2018-2023

Pola komunikasi dan koalisi antara partai politik yang ada juga akan menentukan siapa-siapa nama yang maju di Pilkada Jawa Barat tahun 2018.

Dinamisnya Bakal Calon Pemimpin Jawa Barat 2018-2023
Gedung Sate (wikipedia)

MONDAYREVIEW.COM – Deklarasi partai NasDem yang akan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 seolah menyadarkan publik akan adanya front kontestasi politik yang menantang. Di tengah arus pemberitaan dan perhatian terhadap Pilkada DKI Jakarta yang intens, pengusungan Ridwan Kamil membuat lampu sorot publik pun mulai menimbang siapa-siapa saja yang akan maju menjadi kandidat di provinsi berpenduduk 43 juta ini.

Jika Ridwan Kamil yang mengaku telah melakukan gerilya ke beberapa partai politik, lalu melemparkan pantun bahwa partai lainnya masih pusing menimbang. Pada kenyataannya partai-partai politik lainnya memang masih menjalankan mekanisme internal partainya. Pengusungan bakal calon merupakan kombinasi yang rumit dan kerap tak terduga. Faktor politik berperan penting dalam hal ini.

Contohnya dalam Pilkada DKI Jakarta bagaimana berlarut-larutnya hingga akhirnya terpilih tiga kontestan yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Pemilihan Agus sebagai kandidat ketika itu mengejutkan publik. Mengingat anak sulung SBY tersebut selama ini berkiprah di jalur militer. Sedangkan pasangan Ahok-Djarot terbentuk setelah PDIP akhirnya memutuskan untuk setuju untuk memajukan Ahok sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya pihak internal PDIP pun memiliki resistensi terhadap Ahok dikarenakan ucapan dan tindakannya. Anies Baswedan sendiri menyeruak menjadi pilihan Gerindra dan PKS dikarenakan memiliki basis elektabilitas yang baik serta pengalaman di birokrasi. Anies seakan “menyalip” Sandiaga Uno yang memang sudah jauhari mempromosikan dirinya sebagai kandidat pemimpin Jakarta.

Dengan demikian Pilkada Jawa Barat yang masih 15 bulan lagi pun berpeluang sangat dinamis dalam penentuan calonnya. Berbagai nama yang beredar di publik seperti Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Dede Yusuf, Netty Heryawan bisa jadi akan benar-benar menjadi kandidat pada hari-H-nya. Namun, bukan tak mungkin akan muncul nama-nama baru di Jawa Barat, provinsi yang memiliki kursi parlemen paling banyak.

Pola komunikasi dan koalisi antara partai politik yang ada juga akan menentukan siapa-siapa nama yang maju di Pilkada Jawa Barat tahun 2018.