Dinamika Pilkada Jabar : Ini Basis Terkuat 2DM

Persaingan ketat menguji basis pemilih yang menjadi loyalis masing-masing pasangan calon

Dinamika Pilkada Jabar : Ini Basis Terkuat 2DM
(c) seputarbandungraya.com

 

MONDAYREVIEW- Berbagai survei membuktikan kuatnya persaingan antar kandidat di Pilkada Jawa Barat. Posisi teratas dikuasai pasangan Deddy Mizwar- Dedi Mulyadi dan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul. Data itu konsisten di berbagai survei yang dilakukan oleh beberapa lembaga. Dalam survei terbaru Litbang Kompas di bulan Mei 2018  menunjukkan RK-Uu  unggul tipis dengan 40,4 % sementara Deddy-Dedi pada posisi 39,1%.

Profil pemilih 2DM lebih cenderung pada mereka yang berusia dewasa dan kalangan tua dengan tingkat pendidikan rendah atau sedang. Sementara RK-Uu lebih menjadi pilihan kalangan muda atau generasi milenial. Menjadi agenda tersendiri bagi 2DM untuk memperluas basis dukungannya ke pemilih muda dan kalangan menengah baik dari sisi pendidikan maupun sosial ekonomi. Pun perluasan dukungan dari luar wilayah yang selama ini menjadi basis loyalis mereka.

2DM memiliki basis pendukung di wilayah Karawangan yang meliputi Karawang, Purwakarta, dan Subang. Dukungan pada pasangan ini di Karawangan mendektai 70%. Hal ini tentu tak terlepas dari Dedi Mulyadi yang memang memiliki pengaruh kuat di sana. Sebagai mantan Bupati Karawang, Dedi Mulyadi sangat kuat menancapkan pengaruhnya. Basis loyalis ini sulit tergoyahkan. Namun, kerja-kerja politik menggunakan efektifitas jejaring dan mesin politik partai lawan politik tetap menjadi ancaman serius.

Dalam politik elektoral, apapun alasan memilih tidak berpengaruh pada hasil akhir penghitungan suara. Termasuk alasan yang lebih bersifat primordial karena, kedekatan emosional, latar belakang daerah  asal paslon dan faktor lain yang bersifat ideologis.  

Tak dapat dipungkiri bahwa elektabilitas 2DM yang ditopang oleh kedekatan emosional antara calon pemilih dengan figur Dedi Mulyadi menjadi penentu. Simpulan tersebut tentu dengan mengapresiasi popularitas Deddy Mizwar yang juga cukup tinggi sebagai aktor dan mantan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Wilayah Bandung Raya, Pringan Timur selama ini menjadi basis pemilih pasangan RK-Uu. RK menjadi penentu dengan popularitas dan elektabilitasnya yang tinggi di Bandung Raya. Sementara Uu mendulang dukungan di Priangan Timur. Wilayah Priangan Barat yang selama ini menjadi daerah tak bertuan mulai mereka kuasai.

Apalagi wilayah Karawangan memang relatif jauh dari Bandung, sehingga apa yang dilakukan RK selama menjabat Walikota Bandung tidak menyentuh dan menyapa mereka. Tentu saja, pasangan ini harus mengantisipasi tergerusnya suara di basisnya tidak saja oleh RK-Uu namun juga pasangan Tb. Hasanuddin-Anton Charliyan dan pasangan Sudrajat-A.Syaikhu.

Pada akhirnya kemenangan pilkada Jawa Barat akan ditentukan oleh perolehan dukungan di wilayah megapolitan. Daerah pemilihan megapolitan  meliputi Depok, Bekasi, dan Bogor. Dari sisi latar belakang pendidikan pemilih mungkin RK-Uu lebih potensial untuk memperoleh dukungan terutama dari kalangan pemilih pemula. Namun, popularitas duo Deddy-Dedi juga menjadi kartu Truf untuk mengeliminasi lawan-lawannya.