Dijagokan Jadi Ketua MPR, Agun Gunandjar: Saya Serahkan Sepenuhnya kepada DPP Golkar

Politisi senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa tak mau membebani partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto terkait siapa yang akan ditempatkan selaku pimpinan MPR RI untuk periode 2019-2024.

Dijagokan Jadi Ketua MPR, Agun Gunandjar: Saya Serahkan Sepenuhnya kepada DPP Golkar
Agun Gunandjar Sudarsa/Net

MONITORDAY.COM – Politisi senior Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa tak mau membebani Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto terkait siapa yang akan ditempatkan selaku Pimpinan MPR RI periode 2019-2024.

“Masalah itu saya serahkan sepenuhnya kepada DPP Golkar. Pengurus DPP Golkar tentu mengetahui siapa kader yang layak ditempatkan sebagai Pimpinan MPR RI periode 2019-2024,” kata Agun Gunandjar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/8/2019).

Menurut Agun, sebagai Partai karier Golkar tidak pernah kekurangan kader yang mumpuni dan layak ditempatkan baik di posisi pemerintahan maupun di DPR dan MPR.

“Golkar itu partai karier, tak pernah kekurangan stock orang untuk ditempatkan dimanapun. Baik untuk di eksekutif maupun legislative, Golkar selalu punya pilihan orang dengan kulitas dan komitmen kebangsaan yang kuat,” tutur wakil rakyat dari dapil X Jawa Barat ini.

Untuk periode 2014 – 2019, DPP Golkar mempercayakan kursi Pimpinan MPR kepada Mahyudin, legislator dari Dapil Kalimantan Timur. Namun, karena di Pileg 2019 Mahyudin maju sebagai calon DPD RI, maka tidak mungkin untuk kembali dimajukan Partai Golkar.

Untuk menggantikan posisi Mahyudin di MPR serta Bambang Soesatyo di DPR, Partai Golkar seperti diketahui telah mengajukan 9 nama. Satu dari sembilan nama tersebut ada nama Agun Gunandjar.

Namun, meski telah diajukan menjadi salah satu kandidat yang akan mengisi kursi di MPR, Agun tak mau memberi beban dan target kepada partainya.

“Biarkanlah DPP Partai Golkar yang memikirkan itu. Saya tidak punya ambisi apa-apa,” ujar Agun.

Bagi Agun, selama ini ia sudah cukup bahagia dengan apa yang telah dijalani dan diraihnya. Adapun atas apa yang didapatnya; kedudukan, pendapatan, dukungan, kepercayaan, pekerjaan, pangkat dan jabatan adalah buah dari tindakan yang dilakukan.

Sehingga jika pada akhirnya ia dipercaya menjadi pimpinan di MPR, itu seumpama jari manis. Diperoleh karena prestasi, pengakuan dan komunikasi elegan yang sebelumnya dijalin.