Dibalik Rezeki dan Harta
MENCARI rezeki yang halal dan barakah merupakan tugas setiap Muslim.

MENCARI rezeki yang halal dan barakah merupakan tugas setiap Muslim. Dengan mencari rezeki dengan berbagai cara dan berusaha keras, dan diikuti oleh berdoa kepadanya. Dan senantiasa berharap untuk mendapat kemudahan dalam menjemput rezeki-Nya dan pulang membawa pulang harta yang cukup.
Jika kita menjemput sesuatu kita tentu tahu persis dimana tempatnya dan apa yang harus dilakukan, sehingga kemungkinan besar akan membuahkan hasil. Adapun ketika mencari sesuatu kita tidak tahu persis dimana tempatnya, sehingga hanya kemungkinan kecil bisa membuahkan hasil.
Rezeki itu Allah berikan kepada semua makhluk-Nya tanpa kecuali. Sejatinya rezeki itu sudah ada dan sudah diperhitungkan bagi setiap manusia, bagaimana cara manusia itu menjemputnya merupakan tanggung jawabnya. Rahasia rezeki bukan hanya terletak pada bagaimana cara mendapatkannya. Tapi, kedekatan seorang hamba ke Rabbnya merupakan kunci sukses seseorang sebagaimana dicontohkan oleh para Nabi dan generasi salaf sesudahnya.
Apabila seorang hamba telah sampai pada tingkat kedekatan yang begitu dekat pada Tuhannya, maka insha Allah apapun yang diminta di dalam doanya akan segera diberikan oleh Allah Swt.. Layaknya kita jika sudah sangat dekat pada seseorang maka apapun yang kita minta pasti akan di usahakannya, karena tak ingin melihat kita bersedih hati. Begitu pula yang dilakukan Allah apabila seorang hamba telah berhasil memilki kedekatan yang begitu dekat pada Allah, maka Allah pun tidak akan membiarkan hamba Nya bersedih hati, terlebih apabila itu masalah rezeki.
Rezeki merupakan sebuah rahasia Allah Swt.. Dan perlu dipahami rezeki yang diberikan sebagai cobaan adalah rezeki yang tidak ada hubungan apapun dengan Allah Bahkan rezeki yang satu ini membuat manusia semakin jauh dari Allah, sampai akhirnya dia binasa. Allah Swt. berfirman: “Dan tidak ada satupun hewan melatadi muka bumi ini, kecuali rezekinya telah ditetapkan oleh Allah. Dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhful mahfuzh)”. (QS.Hud:6)
Ayat ini secara tegas memaparkan, bahwa tidak satu pun makhluk yang diberi kehidupan oleh Allah, kemudian dibiarkan hidup tanpa jaminan rizki dari-Nya. Sebab, siapakah yang menjamin rezki manusia? Tentu bukan manusia, sebaliknya Allah.
Lihatlah kondisi para sahabat Rasulullah saw ketika masa ujian atau permasalah hadir terhadap dakwah Islam. Maka segala sesuatu yang berharga pada seseorang diantara mereka, semuanya akan diserahkan di jalan Allan Swt.. Abu bakar ra adalah yang paling pertama datang, dengan mengenakan kain menyerahkan semua milik beliau. Dan kemudian diikuti oleh sahabat-sahabatnya berlomba-lomba dalam kebaikan dan meraih ridho Allah Swt. semata.