Dibalik Pertemuan AHY dan Jokowi
Sore ini 2 Mei 2019, publik mendapat kabar hangat dari istana. Di tengah reaksi publik atas Ijtima’ Ulama III dan Hasil Real Count Pilpres oleh KPU yang telah mencapai lebih dari 60% suara masuk. AHY diundang Jokowi ke istana. Ada apa?

MONDAYREVIEW.COM – Sore ini (2/05/ 2019) publik mendapat kabar hangat dari istana. Di tengah reaksi publik atas Ijtima’ Ulama III dan Hasil Real Count Pilpres oleh KPU yang telah mencapai lebih dari 60% suara masuk. AHY diundang Jokowi ke istana. Ada apa?
Hati-hati dan diplomatis menjadi ciri khas SBY dan AHY dalam memberikan pernyataan ke awak media. Namun spekulasi berkembang cepat. Apalagi melihat respon SBY dan kalangan petinggi Partai Demokrat atas klaim kemenangan paslon 02. Pecah kongsi sudah nampak di depan mata.
“Tadi sempat dibahas bahwa kita berharap pasca 17 April 2019, hari pencoblosan, mudah-mudahan kita semuanya bisa tenang, sabar melihat situasi perkembangan, sekaligus mari sama-sama kita menjadi masyarakat yang dewasa dalam alam demokrasi yang sehat," ujar AHY pada media selepas pertemuan dengan Presiden.
Tak sedikit yang terjebak memperbincangkan plat nomor mobil Land Cruiser yang digunakan ‘Putra Mahkota Cikeas’ itu. Nomor Polisi B 2024 AHY jelas memberi pesan pada publik tentang ambisi politik Dinasti Yudhoyono dalam kancah politik Tanah Air.
Sementara itu kekuatan PD tentu sangat diperhitungkan walau dalam Hitung Cepat oleh berbagai lembaga survei menunjukkan potensi penurunan elektabilitas partai besutan SBY ini. Hubungan SBY dan Jokowi pun selalu terjaga mesra meski PD akhirnya melabuhkan dukungannya ke Prabowo Sandi dalam Pilpres 2019 ini.
Motif istana untuk merangkul Partai Demokrat tak ditampik kalangan istana. Moeldoko selaku Kepala Staf Presiden memberi isyarat kuat pada kemungkinan untuk membangun komunikasi politik hingga level koalisi di pemerintahan andai Jokowi terpilih kembali melalui Pemilu paling dramatis di Republik ini.
Senada dengan AHY, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan kebangsaan pada publik. Melalui media sosial Twitter, Jokowi tak memberi sinyal kuat terkait koalisi.
“Menerima kedatangan tokoh dan politisi muda, Agus Harimurti Yudhoyono, di Istana Merdeka, sore ini. Pertemuan saya dan Mas AHY ini adalah silaturahmi yang baik, berpayung semangat kebangsaan untuk senantiasa bersama-sama memajukan Indonesia.Terima kasih Mas AHY“ Itulah cuitan di akun Presiden Joko Widodo sore ini.
Publik pun harus tetap sabar menunggu apa yang akan terjadi. Kedewasaan dalam berpolitik semakin nampak. Di sisi lain pragmatisme dalam politik seringkali tak dapat dipungkiri. Demokrasi secara substansial membutuhkan waktu untuk menemukan jatidirinya.