Di Munas KNTI Ke-IV, Dirjen Tangkap KKP: Jangan Malu Jadi Nelayan

Di Munas KNTI Ke-IV, Dirjen Tangkap KKP: Jangan Malu Jadi Nelayan
Direktur Jenderal (Dirjen) Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Muhammad Zaini (dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Berkurangnya minat anak muda yang ingin menjadi nelayan menjadi catatan bersama.

Bahkan ada Orangtua  yang melontarkan pernyataan bahwa “semoga jadi anak yang sukses jangan seperti bapak yang hanya bisa jadi nelayan" perkataan ini seolah-olah menjadi nelayan sebagai pilihan paling terburuk diantara banyak pekerjaan dan profesi yang ada. 

Ada rasa malu dan minder ketika dirinya hanya seorang nelayan sehingga kemudian timbul pesan-pesan kepada anaknya semoga menjadi anak yang sukses dan mendaptkan pekerjaan yang lebih baik.

Mengingat potensi laut di Indonesia begitu besar, bila dioptimalkan bisa jadi penopang ekonomi terutama masyarakat pesisir. 

Demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Zaini dalam acara Munas KNTI IV di Jakarta, Selasa (19/7/2022).

“Seandainya saya tak ada kesempatan untuk punya pendidikan, mungkin saat ini ketika saya umur 60 tahun ini, saya niscaya tetap jadi nelayan tradisional,” ucapnya.

Oleh karena itu, Zaini mewakili KKP bersama pemerintah telah menyediakan akses pendidikan yang sangat penting bagi nelayan dan putra-putri nelayan. 

Akses pendidikan itu disebut Zaini telah dibuka secara luas berupa pendidikan-pendidikan vokasi yang 80% alokasinya diperuntukkan bagi pelaku-pelaku utama di bidang kelautan dan perikanan.

“Tidak ada itu nelayan bodoh, mereka tidak tahu karena tidak ada kesempatan untuk mendapatkan pendidikan. Nelayan tidak bodoh, karena kita setiap hari makan ikan,” tutur Zaini.

Zaini pun mendorong keluarga nelayan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan untuk memperoleh pendidikan, sehingga tak ada lagi alasan anak nelayan tidak bisa bersekolah. Kesenjangan pendidikan antara nelayan dan profesi lainnya pun akan semakin berkurang.