Demokrat Merasa Ganjil Atas Sikap KPK Dalam Tangani Kasus Dugaan Suap PAW Anggota Anggota DPR
Kasus-kasus aktual yang ada kalau saya hitung ada 10 kasus korupsi yang tingkatannya premium, dan satu kasus tingkatannya super premium yaitu kasus Harun Masiku.

MONITORDAY. COM - Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman mengaku merasa ganjil atas sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menangani kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) calon legislatif (Caleg) PDI Perjuangan DPR RI periode 209-2024, dengan tersangka Harun Masiku. Menurutnya, hingga saat ini KPK belum bisa mengetahui dan menangkap yang bersangkutan.
“Kasus-kasus aktual yang ada kalau saya hitung ada 10 kasus korupsi yang tingkatannya premium, dan satu kasus tingkatannya super premium yaitu kasus Harun Masiku,” kata Benny di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/01/2020).
Selain itu, Benny juga mengaku heran dengan sosok Harun Masiku yang justru tidak terdeteksi keberadaannya. Bahkan, dibandingkan dengan penanganan kasus terorisme sangat jauh berbeda sekali.
“Masa orang seperti Masiku saja tidak bisa kita temukan, sedih saya. Kasus teroris besar saja itu 3×24 jam gampang sekali dapatnya masa Masiku, haduh. Kuman di seberang lautan bisa dilihat, tapi gajah di depan mata tidak keliatan,” tegasnya.
Politisi Partai Demokrat ini mengatakan jangan muncul kesan di publik, lantaran Harun Masiku berasal dari partai penguasa membuat KPK lumpuh.
“Tolong Masiku ini jangan terus disembunyikan tangkap dia. Ya bisa saja Tuhan yang menyembunyikan dia, atau setan yang menyembunyikan Masiku,” tuturnya.
“Jangan ada kesan Masiku dari partai penguasa, lalu KPK lumpuh,” pungkasnya.