Data, Kunci Keberhasilan Tangani Covid

Data, Kunci Keberhasilan Tangani Covid
Ilustrasi virus corona, Covid-19 (Shutterstock).
PEMERINTAH daerah harus terus mencermati penyebaran Covid-19 pasca-liburan Idulfitri. Sudah ada beberapa daerah mengindikasikan terjadinya klaster baru usai Ramadan. 
 
Salah satu contoh adalah klaster perumahan yang terjadi di Bogor, Jawa Barat. Tercatat sudah ada 85 orang dinyatakan positif Covid-19. 
 
Lalu klaster kampung yang terjadi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebanyak 55 orang dinyatakan positif usai libur lebaran.
 
Pemerintah daerah tidak bisa hanya menunggu. Khususnya pada daerah-daerah aglomerasi perkotaan yang menjadi tujuan arus balik Idulfitri.
 
Upaya melakukan pencegahan harus terus digencarkan. Pendataan kawasan penyebaran Covid-19 harus terus diperbaharui. 
 
Kepala daerah tetap harus memberikan perhatian ekstra. Jangan sampai kepala daerah lepas tangan lantaran sudah ada satuan tugas (satgas) penanganan Covid-19.
 
Bahkan, Presiden Joko Widodo sempat menemukan ada kepala daerah yang tidak mengetahui angka kasus Covid-19 di daerahnya sendiri. Padahal data penyebaran kasus Covid-19 seharusnya menjadi acuan kepala daerah dalam mengambil keputusan. 
 
Tanpa data, maka tidak akan ada keputusan yang tepat. Ungkapan Edward Deming mengingatkan kita tentang pentingnya data, “Pada Tuhan kami percaya. Pada hal lainnya, berikan data.”
 
Sebagai contoh, rencana belajar tatap muka yang akan dimulai pada Juli mendatang. Jika kepala daerah abai pada kasus penyebaran Covid-19 dan tidak memiliki data yang kuat dan jelas, maka ini akan bisa menjadi petaka. Bisa-bisa akan bermunculan klaster-klaster baru nantinya. 
 
Untuk itu pemerintah daerah harus mulai melakukan penyekatan pada zona oranye dan merah pada skala mikro. Ini menjadi upaya pecegahan penyebaran Covid-19 ke zona hijau dan kuning.
 
Jika suatu daerah sudah bisa masuk zona hijau, maka pemerintah daerah hanya tinggal memperkuat pemantauan pada pintu masuk. Masyarakat yang sudah berada di zona hijau pun bisa beraktivitas normal baru. 
 
Dengan minimnya zona merah dan oranye, pemerintah daerah dapat memaksimalkan program untuk kembali membangkitkan roda perekonomian di masa pandemi. Ini akan menjadi motor penggerak untuk menopang perekomian nasional, jika seluruh daerah menjalankan strategi yang seirama.
 
Upaya-upaya di atas adalah langkah nyata dukungan terhadap program vaksinasi yang dijalankan pemerintah. Bukan malah sebaliknya, kita merasa bebas karena telah divaksin. Ingat, orang yang telah divaksin tetap memiliki peluang untuk terjangkit Covid-19, karena itu harus tetap mematuhi protokol kesehatan. (*)