Airlangga dan Risma Berpeluang Jabat Menko PMK

Tantangan Kabinet baru tidak ringan. Salah satu fungsi yang sangat krusial adalah mengkordinasikan bidang-bidang yang terkait dengan kesejahteraan rakyat. Pemerintah adalah pelayan rakyat. Konsitusi menegaskan hak rakyat untuk hidup layak, mendapat pendidikan, mendapat layanan kesehatan, dan sebagainya.

Airlangga dan Risma Berpeluang Jabat Menko PMK

MONDAYREVIEW.COM – Tantangan Kabinet baru tidak ringan. Salah satu fungsi yang sangat krusial adalah mengkordinasikan bidang-bidang yang terkait dengan kesejahteraan rakyat. Pemerintah adalah pelayan rakyat. Konsitusi menegaskan hak rakyat untuk hidup layak, mendapat pendidikan, mendapat layanan kesehatan, dan sebagainya.

Fungsi koordinasi beberapa kementerian yang menangani pendidikan, kesehatan, sosial, pembangunan daerah tertinggal, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak harus berjalan dengan optimal. Sehingga target pemerataan pembangunan dapat tercapai. Kualitas layanan pendidikan meningkat. Daerah tertinggal, terdepan, terluar mendapat sentuhan pembangunan sekelas daerah lainnya.

Angka Kemiskinan yang berhasil ditekan dibawah dua digit belum berarti permasalahan ini selesai. Disparitas pendapatan terutama di pedesaan makin tinggi. Hal itu dapat dilihat dalam indeks rasio gini pedesaan yang justru meningkat belakangan ini.

Ketersediaan dan Kualitas Kesehatan juga masih menghadapi tantangan berat. Dibutuhkan koordinasi lintas sektoral dalam pemerintahan. Termasuk dengan Pemerintah Daerah. Keterlibatan masyarakat madani untuk berperan dalam menyelenggarakan fasilitas kesehatan juga harus dioptimalkan.

Di bidang pendidikan ada tantangan ketika memasuki era Digital. Antara pendidikan dan lapangan kerja baru. Antara pendidikan dengan industri kreatif. Sehingga koordinasi antar kementerian dan lembaga negara terkait pendidikan sangat urgen. 

Untuk itulah diperlukan kajian yang mendalam tentang kriteria calon menteri koordinator bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan. Tak sekedar faktor dukungan politik dan pembagian jatah kursi buat parpol, posisi ini sangat menentukan dalam keberhasilan Kabinet memenuhi tugas konstitusi. Demi mencapai tujuan nasional mewujudkan amsyarakat yang adil dan makmur. 

Dilihat dari kompetensi, integritas dan loyalitas para kandidat yang mulai beredar namanya di media ada dua nama yang dikaji tim riset Mondayreview.com. Keduanya adalah Tri Rismaharini, dan Airlangga Hartarto.

Risma merupakan sosok politisi dan pejabat publik daerah yang dikenal luas secara nasional. Gaya kepemimpinannya yang ‘melayani sepenuh hati’ menjadi cermin revolusi mental penyelenggara negara yang sesungguhnya. Risma faham aturan, memahami manajemen birokrasi, dan bergerak cepat dalam menuntaskan masalah. Gaya Risma mirip dengan Jokowi saat menjabat walikota Solo.

Sementara Airlangga Hartarto yang merupakan politisi kawakan dan lahir dari dinasti Golkar memiliki dukungan politik, kapasitas kepemimpinan, jaringan di dalam dan di luar pemerintahan yang memungkinkannya untuk menjadi konduktor di Kemenko PMK.

Airlangga faham dengan tuntutan perubahan teknologi. Termasuk tentang industry 4.0 yang meniscayakan kehadiran SDM yang berdaya saing kuat dengan bekal kompetensi di bidang pengokodean (coding), statistik, dan komunikasi. Airlangga bisa menggerakkan sinergi agar SDM kita sehat dan pintar hingga layak bersaing di pasar kerja internasional.