Cetak Uang di Tengah Pandemi, Ini kata Ekonom
Saya kira pencetakan uang itu juga agak berbahaya, kecuali memang itu sudah dikaji dan itu tidak dipublikasikan.

MONITORDAY.COM - Ekonom Universitas Terbuka, Dr. Etty Puji Lestari mengatakan ada sejumlah risiko yang terjadi jika pemerintah dan BI mencetak uang baru di saat pandemi.
"Denger-denger pemerintah telah pelan-pelan mencetak uang tapi kalau memang itu tidak dipublikasikan, karena apa ya ketika kita uangnya terlalu banyak di pasaran itu juga ada bahaya juga gitu loh," kata Etty dalam diskusi virtual Kopi Pahit bertajuk “Kalahkan Pandemi Hindari Resesi”, Minggu, (16/08/2020).
Lebih lanjut, ia menghawatirkan terjadinya pertumbuhan ekonomi minus hingga menyebabkan krisis sebelumnya pernah dialami dua kali oleh tanah air.
"Kenapa uang kartalnya juga lebih banyak berarti nanti takutnya kebijakan yang dulu pernah kita lakukan ya kebijakan Sanering itu juga diterapkan itu berbahaya," ujarnya.
Selain itu, Etty menegaskan bahaya yang ditawarkan dari cetak uang dan pemerintah perlu melakukan kajian secara menyeluru sebelum melakukan pencetakan uang.
"Saya kira pencetakan uang itu juga agak berbahaya, kecuali memang itu sudah dikaji dan itu tidak dipublikasikan," pungkasnya.
Diketahui, Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Senin (17/8/2020) akan meluncurkan uang baru yang tidak digunakan untuk transaksi atau edisi khusus Hari Kemerdekaan Indonesia.