Cegah Klaster PTM, Pemda se-Jateng Diminta Lakukan Patroli ke Sekolah

MONITORDAY.COM - Semua pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) diminta untuk melakukan patroli ke sekolah terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Hal itu untuk menanggulangi adanya klaster penularan Covid-19 di sekolah.
Seruan tersebut disampaikan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo usai rapat percepatan penanganan Covid-19 di Ruang Rapat Gedung A Lantai 2 Kantor Gubernur, dalam keterangannya sebagaimana dikutip, Selasa (26/10/2021).
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, klaster sekolah mencapai 94 transmisi lokal. Angka tersebut cukup tinggi dibanding klaster keluarga yang hanya lima transmisi lokal.
“Bagus, sudah bagus. Tapi kalau saya lihat klasternya ada di sekolah. Tertinggi di sekolah. Pak Wali Kota Solo sudah lapor ke saya, klaster sekolah transimis lokal ada 94, dan klaster keluarga lima,” kata Ganjar.
Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan, dari kasus tersebut, ada sekitar 94 orang sedang menjalani isolasi mandiri, dan tidak ada yang dilakukan rawat di fasilitas kesehatan.
“Isoma ada 94 dan rawat relatif tidak ada. Iya OTG (orang tanpa gelaja),” tambah Ganjar.
Dari adanya klaster sekolah tersebut, Ganjar meminta untuk semua pemerintah kabupaten/ kota untuk melakukan pengecekan di lapang, terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
“Maka sekarang untuk semuanya ngecek kelapangan terkait dengan pelaksanan PTM, semuanya. Dibuatkan patroli dicek ke sekolah sekolah sambil kita menunggu hasil laboratoriumnya bisa merekomendasikan bahwa vaksin bisa dipakai SMP dan SD atau anak-anak, itu yang ada,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, pendemi Covid-19 masih belum berakhir. Dengan demikian, sekolah yang melakukan PTM harus tetap menetapkan protokol kesehatan.
“Di mana-mana begitu belum ada daerah tanpa kasus. Jadi, kalau dalam komunitas dilakukan skrining pasti ketemu. Tapi yang penting tidak bergejala, atau kalau gejala itu ringan. Kedua, prokes tetap dilaksanakan secara ketat agar yang positif tidak menularkan yang lain, serta vasksin dipercepat bagi yang sudah memenuhi syarat,” jelasnya.