Cak Nanto: Kritis Tidak Selalu Teriak

Cak Nanto: Kritis Tidak Selalu Teriak
Instagram @cak.nanto

MONITORDAY.COM - Kemampuan berpikir kritis menjadi landasan terpenting untuk generasi muda. Berpikir kritis berarti mengajak generasi muda untuk menemukan solusi dan kerangka berpikir yang tepat.

Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai kritis tidak selalu dilakukan dengan cara berteriak-teriak saat berdemonstrasi, namun bisa juga dengan cara menyampaikan masukan dan solusi. 

"Jadi kalau kritis itu teriak demo dianggap kritis, terus kita memberikan masukan dengan solusi itu tidak dianggap kritis bagi saya tidak adil," kata Sunanto dalam berbincang dengan redaksi, Senin (11/1/2021) malam. 

Sunanto menjelaskan, berpikir kritis merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki setiap orang. Meskipun setiap orang melakukan proses kritis tersebut dengan cara berbeda-beda. 

"Jadi tergantung kritisnya itu caranya pakai apa, kalau kritis menurut saya semua orang pasti memilik kritisme yang sangat tinggi," ujarnya. 

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Cak Nanto itu mengatakan, perbedaan proses kritis dikarenakan setiap orang memiliki ilmu, latar belakang budaya, dan pengalaman yang berbeda-beda. 

"Karena kita tidak mungkin memiliki satu kesamaan secara utuh, kita memiliki hati dan punya pelajaran, postur budaya kita juga beda-beda, sejarah hidup kita juga berbeda," jelas Cak Nanto. 

Oleh karena itu, setiap orang berhak memilih cara kritis dalam suatu hal yang tengah dihadapkan pada dirinya. 

"Cara kritisnya itu apakah bertolak belakang berhadap-hadapan atau menjadi mengalir, menyemai, menetes," imbuh Komisaris Utama anyar PT Istaka Karya (Persero) itu. 

Cak Nanto pun mengibaratkan, sekeras-kerasnya batu, jika terus ditetesi air akan bolong juga.

Disisi lain, Cak Nanto mengatakan metode percepatan politik juga bisa melalui cara yang berbeda-beda. 

"Sekarang kita mau memakai metode percepatan politik dengan pengambilan kekuasaan saja, atau pengambilan kekuasan atau melakukan perubaan kekuasan tanpa berdarah-darah," tukasnya.