Buya Syafii Sebut Ahok Punya Kemampuan Pimpin BUMN
Ahok adalah sosok pekerja keras. Sehingga jabatan BUMN dinilai akan bisa dijalankan dengan baik olehnya.

MONITORDAY.COM - Cendekiawan muslim Ahmad Syafi'i Maarif memberi tanggapan terkait pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk menjadi bos Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ditengah banyak penolakan, Tokoh yang akrab disapa Buya Syafii itu menilai Ahok justru mempunyai kemampuan untuk pimpinan BUMN.
"Ahok mempunyai pengalaman dalam memimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan selama menjabat Ia cukup sukses menjalankan tugas-tugasnya," tutur Buya Syafii, di Jakarta, Selasa (19/11).
Buya juga menilai, Ahok adalah sosok pekerja keras. Sehingga jabatan BUMN dinilai akan bisa dijalankan dengan baik olehnya. Selain itu, terkait kritik bahwa Ahok pernah menjadi tahanan, Buya menyebutkan bahwa Ia telah belajar untuk memperbaiki diri selama dalam tahanan.
"Ia pekerja keras dan lurus orangnya. Selama ditahan, dia banyak belajarlah, terutama dalam menjaga lidah ya. Saya rasa oke Ahok menjadi pimpinan BUMN, kenapa tidak," tutur Buya Syafii.
Terkait adanya penolakan dari beberapa pihak tetang pencalonan Ahok ini, Buya menyarankan agar tidak perlu dihiraukan. Ia mengatakan, prestasi yang telah ditorehkan harus ditunjukan dengan memimpin BUMN.
"Biarkan saja, enggak usah dengar. Pokok (Ahok) tunjukkan prestasi, kerja dengan baik. Saya rasa dia bisa memimpin, jadi gubernur bisa, apalagi membawa BUMN," tandas Buya Syafii.
Seperti diketahui, rumor bahwa Ahok akan dijadikan bos salah satu BUMN muncul setelah pertemuannya dengan Menteri BUMN Erick Thohir, pada Rabu (14/11), lalu. Setelah pertemuan itu, Erick mengungkapkan alasan mengapa Ahok akan dimasukan ke BUMN. Ia mengatakan, Ahok telah terbukti melakukan pembangunan. Selain itu, Ahok juga dinilai mempunyai konsistensi.
“Saya rasa beliau juga tokoh yang konsisten yang sudah jelas track record-nya bisa terus membangun. BUMN perlu banyak figur yang bisa membantu. kita perlu figur-figur yang jadi bisa pendobrak,” ungkapnya.
Erick berharap, dengan hadirnya Ahok di BUMN, perusahaan negara tersebut bisa bekerja lebih cepat. “kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak, tidak artinya salah dan benar tapi untuk mempercepat daripada hal-hal yang sesuai diarahkan," ungkapnya.