Buya Syafii: Politisi Harus Naik Kelas Jadi Negarawan
Cendikiawan muslim Ahmad Syafii Maarif mengatakan bahwa politisi seharusnya juga sebagai negarawan. Menurutnya, politisi harus berakal waras untuk melihat Indonesia lebih maju kadepan, bukan hanya soal menang kalah di pemilihan.

MONITORDAY.COM – Cendekiawan muslim Ahmad Syafii Maarif mengatakan bahwa politisi seharusnya segera naik kelas menjadi negarawan. Menurutnya, politisi harus berakal waras untuk melihat Indonesia lebih maju kadepan, bukan hanya soal menang kalah di pemilihan.
Hal ini dikatakan oleh pria yang akrab dipanggil Buya Syafii itu dalam acara Halaqah Kebangsaan yang digelar Maarif Institute, pada Rabu (7/2), di Hotel Sari Pacific, Thamrin, Jakarta Pusat.
“Elite politik harus jadi orang waras semua, kalau tidak waras mereka akan terlibat di situ. Elite politik itu harus naik kelas, jangan berhenti sebagai politisi tapi negarawan berkali kali saya katakan dan itu belum terjadi di Indonesia, ada namun jumlahnya kecil, gelombang besarnya masih menjadi politisi saja," tuturnya.
Menurut Buya Syafii, dengan kewarasan akal para politisi, berbagai masalah seperti penyebaran hoaks yang marak menjelang Pilpres bisa diatasi. "Hoaks itu adalah perbuatan orang yang tidak beradab, itu pembohongan. Elite politik semestinya melawan itu dan jangan memakai untuk tujuan politik. Karena sangat berbahaya bagi demokrasi, berbahaya bagi masa depan Indonesia," ungkapnya.
Karena itu, kata Dia, siapapun yang nantinya terpilih di pemilu mendatang harus bisa menjadi negarawan yang berkal waras, agar juga memikirkan bangsa Indonesia ini untuk bisa bertahan sampai ratusan tahun yang akan datang.
“Ini bangsa kita, negara kita jangan dibiarkan semakin terpuruk mari kita berpikir jernih siapapun yang kita pilih tetapi, bangsa dan negara harus bertahan sampai ratusan tahun yang akan datang," ujar Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.
Buya Syafii juga menyinggung, terkait peran Muhammadiyah dalam persoalan kebangsaan seharusnya tidak lagi hanya sebagai pembantu negara, namun lebih jauh bisa berperan lebih luas sebagai penentu dan pemandu jalan sejarah bangsa. "Ini saya kira harus menjadi peran strategis Muhammadiyah ke depan dengan visinya Islam Berkemajuan," ucapnya.
Sementara terkait Pilpres 2019, Pendiri Maarif Institute ini berpesan, khusunya untuk generasi milenial untuk ikut serta dan partisipasi aktif dalam pemilu, sebab generasi merekalah yang akan berperan penting dalam memimpin Indonesia di masa depan.
"Kaum milenial yang gagah-gagah ini berpikir lah jauh kedepan, jangan hanya menuruti emosi sementara, mereka nanti akan pegang bangsa dan negara ini. Oleh sebab itu diharapkan mereka jangan acuh tak acuh dengan pilpres dengan pileg," pungkasnya.