Bursa Calon Menteri Kesehatan
Kabinet Kerja Jilid II sudah mulai diperbicangkan. Publik bersuara. Demikian juga kalangan Partai Politik. Kepentingan elit dan kemauan rakyat banyak belum tentu seiring sejalan. Di panggung depan narasi yang tampil adalah kepentingan nasional dan kepentingan rakyat. Hal yang semestinya tidak menjadi jargon dan ‘topeng’ para politisi.

MONDAYREVIEW.COM - Kabinet Kerja Jilid II sudah mulai diperbicangkan. Publik bersuara. Demikian juga kalangan Partai Politik. Kepentingan elit dan kemauan rakyat banyak belum tentu seiring sejalan. Di panggung depan narasi yang tampil adalah kepentingan nasional dan kepentingan rakyat. Hal yang semestinya tidak menjadi jargon dan ‘topeng’ para politisi.
Kabinet yang diisi orang jujur, kompeten, dan terbukti rekam jejaknya mampu menjadi pelayan publik yang inovatif tentu menjadi prioritas. Jatah Partai Politik, Relawan, dan Profesional mestinya diperbincangkan dengan pertimbangan yang rasional. Unsur politis ‘bagi kue kekuasaan’ dan balas jasa politik tidak boleh menyingkirkan merit system.
Jabatan Menteri menjadi prestisius di negeri ini. Kebijakannya dan kemampuannya menerapkan kebijakan akan sangat berpengaruh pada nasib rakyat. Dibutuhkan sosok yang memiliki integritas sekaligus kompetensi tinggi.
Untuk posisi Menteri Kesehatan publik berharap banyak pada figur yang memliki kepemimpinan handal dan menguasai seluk-beluk dunia kesehatan secara menyeluruh. Tentu juga kepemimpinan manajerial yang unggul. Bukan sekedar rata-rata. Tentu tidak mudah memimpin sebuah kementerian yang ’besar’ dan memiliki tanggung jawab terkait layanan paling mendasar bagi rakyat.
Isu JKN/ BPJS yang carut-marut menjadi tantangan tersendiri yang harus diatasi. Tanpa sebuah langkah terobosan yang mampu memutus lingkaran setan masalah layanan kesehatan, maka problem BPJS akan menjadi bom waktu yang mengancam sistem kesehatan nasional.
Disamping isu JKN/ BPJS masih banyak masalah dalam dunia kesehatan yang dihadapi. Ketersediaan layanan kesehatan oleh Pemerintah mencakup infrastruktur, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan, hingga pelibatan masyarakat dalam upaya kesehatan.
Dari pantauan Mondayreview.com ada beberapa nama yang sangat layak dipertimbangkan untuk mengisi posisi Menteri Kesehatan.
#1 dr Hasto Wardoyo, SpOG
Mantan bupati Kulonprogo dan sekarang menjadi Kepala BKKBN ini muncul sebagai salah satu tokoh yang mendapat apresiasi serta dukungan publik. Andai tetap menjadi dokter kebidanan Hasto tentu akan mendapat hidup yang layak bahkan mewah. Hingga jabatan Bupati diyakini publik memang menjadi jalan pengabdian baginya.
Pengalamannya sebagai pengusaha di bidang jasa kesehatan juga memberikan sumbangan bagi inovasi-inovasi yang dikembangkannya. Kebijakan inovatifnya mampu mengangkat kesejahteraan rakyat. Inovasi itulah yang ditunggu dari dokter ini untuk membangun dunia kesehatan nasional.
#2 DR dr Slamet Budiarto MHKes
Wakil Ketua IDI ini juga sosok yang layak diperhitungkan. Ia faham dunia kedokteran, dunia hukum kesehatan, dan dunia ekonomi kesehatan. Slamet menempuh adalah seorang dokter yang menyelesaikan S2 di bidang Hukum Kesehatan dan S3 di bidang Ekonomi Kesehatan.
#3 drg Oscar Primadi, MPH
Saat ini menjadi Sekretaris Jenderal Kemenkes RI. Oscar pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kemenkes selama kurang lebih delapan bulan. Posisinya sebelum menjadi Irjen Kemenkes sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Sebelumnya Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat kurang lebih dua tahun pada periode 2016-2018. Pada posisinya yang mengharuskan berhubungan dengan awak media, Oscar dikenal sebagai sosok pribadi yang dekat dengan wartawan.
Juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes pada 2013. Dia mengemban tugas tersebut selama tiga tahun sampai 2016.
#4 dr Sudibyo Markus
Salah satu senior di Muhammadiyah ini adalah dokter yang juga aktivis lembaga swadaya masyarakat. Sepak terjangnya dalam berbagai lembaga dan program memberi kita keyakinan bahwa sosok ini memahami masalah kesehatan sekaligus memiliki jejaring yang luas baik dalam skala nasional maupun internasional.
#5 dr M. Nashir SpOG
Dokter senior ini memiliki pengalaman, kepemimpinan, dan jejaring yang luas dalam dunia kesehatan. Sosoknya menjadi jaminan dalam menegakkan integritas di bidang kesehatan sekaligus dalam membangun sistem yang mampu memberikan layanan memadai. Peta persoalan dan visi untuk membangun dunia kesehatan dikuasainya dengan baik.
#6 Dr. Andi Wahyuningsih Attas,SpAn, KIC, MARS
Direktur RS Fatmawati sejak tahun 2011 hingga saat ini. Salah satu prestasi yang diperoleh perempuan berusia 57 tahun ini adalah membawa RS Fatmawati meraih penghargaan akreditasi kelas dunia versi Joint Commission International pada tahun 2013.