Bupati Batang Terpaksa Menutup Sekolah yang Tidak Patuhi Prokes

Bupati Batang Terpaksa Menutup Sekolah yang Tidak Patuhi Prokes
Demi mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan klaster baru, pemerintah Batang terpaksa menutup sekolah yang tidak mematuhi protokol kesehatan

MONITORDAY.COM - Demi mengantisipasi penyebaran COVID-19 dan klaster baru, pemerintah Batang terpaksa menutup sekolah yang tidak mematuhi protokol kesehatan secara ketat.

"Saya akan langsung 'close' jika setiap ada kejadian (kasus COVID-19) di sekolah," ujar Wihaji, Jumat (21/5).

Ia mengatakan pihaknya sudah memerintahkan pada dinas pendidikan untuk melakukan evaluasi setiap saat seiring dengan diberlakukannya kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Kami akan tegur dan dihentikan bagi sekolah yang tidak patuh menjalankan prokes dan selanjutnya ada tindak lanjut dari dinas pendidikan. Akan tetapi, semua sekolah harus mematuhi protokol kesehatan," katanya.

Wihaji mengatakan pemkab mempersilakan sekolah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka dengan syarat zona wilayah sekolah tidak ada yang terpapar COVID-19.

"Bagi wilayah atau desa yang masih berzona merah tentunya tidak diperbolehkan melakukan kegiatan PTM. Akan tetapi bagi wilayah berzona hijau dipersilakan melakukan PTM dengan catatan harus mematuhi prokes ketat," tutur dia.

Demikian juga, kata dia, semua guru harus sudah mendapatkan vaksin COVID-19 sebelum kegiatan pembelajaran tatap muka dimulai.

"Silakan Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk vaksin COVID-19. Saya minta guru yang usianya di atas 50 tahun diprioritaskan mendapatkan vaksin," imbuhnya.

Ia menambahkan saat ini jumlah kasus COVID-19 sebanyak 52 orang terdiri atas 11 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan 41 orang menjalani isolasi mandiri di rumah