BI: Pemulihan Ekonomi Nasional Bergantung Pada Kecepatan Implementasi Kebijakan

MONITORDAY.COM - Realisasi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi bergantung pada kecepatan implementasi berbagai kebijakan dalam rangka menanggulangi dampak pandemi COVID-19.
Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo dalam acara bertajuk Membangun Optimisme Pasca Pandemi COVID-19 di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
BI optimis tahun 2021 melalui proyeksi yang dilakukan terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai di kisaran 4,8 persen sampai 5,8 persen.
Perry menjelaskan, optimisme terhadap pemulihan ekonomi nasional akan dicapai melalui beberapa sumber yaitu ekspor, fiskal, konsumsi, hingga investasi.
Lebih lanjut, Perry mengatakan ekspor yang tahun lalu mencapai 16,5 miliar dolar AS atau tumbuh 14,6 persen merupakan tertinggi sejak 2013 karena permintaan terutama ke China, negara-negara ASEAN, dan AS meningkat.
“Ekspor ini akan menjadi daya dukung pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.
Terkait investasi bergantung pada kebijakan pemerintah yang salah satunya berupa Undang-Undang Cipta Kerja sehingga mampu mendorong penanaman modal asing ke Indonesia.
Sedangkan konsumsi mulai meningkat, namun tidak secepat perkiraan pemerintah karena sangat bergantung pada bantuan sosial (bansos) dan mobilitas.
“Kemarin menjelang akhir tahun mobilitas naik, konsumsinya naik, sekarang ada PSBB jadi agak menurun sedikit,” ujarnya.
Selain itu, Perry menyatakan perbaikan ekonomi Indonesia tahun ini juga akan didukung oleh stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan.
Sementara inflasi tahun ini diperkirakan terkendali yaitu 3 persen plus minus 1 persen, defisit transaksi berjalan minus 1 persen sampai 2 persen dari PDB, kredit 7 persen sampai 9 persen, serta dana pihak ketiga 7 persen sampai 9 persen.
Oleh karena itu, Perry pun mengajak pemerintah, masyarakat, dan otoritas terkait untuk tetap selalu optimis terhadap outlook perekonomian nasional tahun ini meskipun masih terdapat pandemi.
“Ini adalah beberapa ringkasan dari outlook 2021 yang mendasari kami untuk tetap optimistis. Mari kita bangun optimisme bagi pemulihan ekonomi,” tukasnya.