Betulkah Senyawa Kurkuminoid dalam Kunyit Bisa Jadi Vaksin Virus Corona?

Hasil penelitian menunjukkan jika senyawa curcumin dalam kunyit efektif dalam mengobati kanker payudara, paru-paru, darah, lambung, pankreas, usus, sumsum tulang, dan kanker prostat. Bagaimana dengan Virus Corona?

Betulkah Senyawa Kurkuminoid dalam Kunyit Bisa Jadi Vaksin Virus Corona?
Ilustrasi foto/Net

MONITORDAY.COM – Virus corona dari Wuhan sudah menyebar ke beberapa negara, termasuk negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Meski begitu, hingga saat ini dipastikan di Indonesia belum ditemukan kasus positif novel coronavirus.

Berdasarkan dara dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) kementerian Kesehatan menunjukkan sebanyak 64 uji specimen, 62 diantaranya dinyatakan negatif.

Sebagai langkah antisipasi, beberapa peneliti di dunia telah berusaha mengembangkan vaksin untuk COVID-19 ini. Untuk di Indonesia, Lembaga Eijkman berencana mengembangkan vaksin untuk virus ini bekerjasama instansi lain.

Adalah Prof David H Muljono, dr, SpPD, FINASIM, PhD, peneliti senior Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, mengembangkan vaksin untuk virus corona atau COVID-19. Menurutnya, rencana ini masih menjadi bahasan awal.

"Rencana pengembangan vaksin telah dilakukan pembahasan awal dengan PT Biofarma untuk mengembangkan vaksin COVID-19," katanya saat memaparkan materi di Auditorium Sitoplasma, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

Dalam pemaparannya, ia menjelaskan uji coba pengembangan vaksin di Indonesia nantinya merupakan pengembangan obat herbal asli Indonesia. Pengembangan obat tersebut nantinya dipercaya bisa meningkatkan imunitas tubuh.

"Uji coba pengembangan obat herbal asli Indonesia terkait peningkatan imunitas tubuh seperti curcumin dan lain-lain yang bisa pencegahan virus termasuk coronavirus,” katanya.

"Jika belum tersedia isolat virus 2019-nCoV (COVID-19) melalui kemampuan bioinformatika yang telah dikuasai akan dilakukan kajian in-silicon (menggunakan komputer) untuk mengidentifikasi bagian-bagian antigenik dari virus 2019-nCoV," paparnya.

Sebuah tinjauan ilmiah memang telah menemukan bahwa, senyawa kurkuminoid atau curcumin dalam kunyit dapat membuka pengobatan baru dalam perang melawan virus, terutama kanker. Ada hampir 5.000 studi dan menemukan kekuatan anti-inflamasi dan antioksidan dari kunyit mampu memblokir pertumbuhan delapan jenis kanker.

Senyawa curcumin dalam kunyit pun disebut efektif dalam mengobati kanker payudara, paru-paru, darah, lambung, pankreas, usus, sumsum tulang, dan kanker prostat.

Para akademisi sampai pada kesimpulan, bahwa curcumin, yakni pigmen dalam kunyit yang memberikan warna, bisa 'mewakili obat yang efektif untuk pengobatan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus.

Uji toksisitas juga telah dilakukan beberapa peneliti dari Universitas Dipenogoro terhadap senyawa aktif utama dari kunyit (Curcuma longa) sekira tahun 2016. Hasilnya, terdapat penurunan viabilitas sel seiring peningkatan konsentrasi curcumin.