Bertemu Peserta Indonesia Milenial Movement 2018, Jokowi Ingatkan Intoleransi Di Era Keterbukaan dan Perkembangan Teknologi
Senin (12/11), Presiden Jokowi berkesempatan bertemu dengan para milineal peserta Kongres Pemuda. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan pesan agar para pemuda bijak dalam menyikapi keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi khususnya dalam pengunaan media sosial.

MONITORDAY.COM - Senin (12/11), Presiden Jokowi berkesempatan bertemu dengan para milenial peserta Kongres Pemuda. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi memberikan pesan agar para pemuda bijak dalam menyikapi keterbukaan informasi dan perkembangan teknologi khususnya dalam pengunaan media sosial.
Jokowi mengingatkan perubahan teknologi yang begitu cepat saat ini diharapkan tidak malahan menjerumuskan dalam sikap intoleransi dan ekstrimisme yang berlebihan.
“Jangan sampai perubahan ini membawa kita dalam intoleransi serta ekstrimisme yang berlebihan,” ujar Jokowi yang dikutip dari tribunnews.com di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (12/11/2018).
Diakuinya, era keterbukaan ini tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga negara lainnya. Sehingga dampak keterbukaan ini menimbulkan perubahan dalam lanskap ekonomi, politik dan sosial dan sebagainya.
Jokowi mencontohkan dalam bidang politik dengan keterbukaan informasi menggunakan media sosial, jika tidak bijak memanfaatkan bisa menimbulkan intoleransi salah satunya dalam kontestasi pilpres 2019. Dia menilai bibit intoleransi tumbuh dikarenakan para politikus yang kerap saling adu domba.
"Coba lihat di medsos isinya seperti apa. Ini pengaruh politik yang sering mengadu-adu kita, muncul intoleransi karena di sini di bentur-benturkan. Ini yang sekarang saya sampaikan berbahaya sekali," kata dia.
Dalam kehidupan nyata, Jokowi menambahkan peristiwa politik seperti Pemilu tiap lima tahun sekali ini kerap menggiring ke arah intoleransi, sesama antar saudara tidak saling sapa karena beda pilihan politik.
Oleh karena itu, Jokowi dalam kesempatan tersebut mengajak peserta untuk berhijrah dari kebiasaan menebarkan ujaran-ujaran kebencian menuju ujaran kebenaran.
Perlu diketahui, Kongres pemuda ini diselenggarakan oleh Maarif Institute for Culture and Humanity bertajuk Indonesia Millennial Movement 2018. Pagelaran ini bertujuan menyiapkan generasi muda sebagai investasi perdamaian Indonesia di masa depan.
Forum Kongres Indonesia Millenial Movement mempertemukan 100 pemuda terpilih yang berpandangan terbuka, visioner, dan cinta damai. Mereka juga berasal dari beragam suku, agama, ras, serta berbagai komunitas tingkat lokal.