Perkuat Tata Kelola, Bappenas Dorong Sinergitas Antarlembaga

MONITORDAY.COM - Direktur Kelautan dan Perikanan Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sri Yanti mengharapkan upaya memperkuat tata kelola segera untuk bangun kelautan dan perikanan di Indonesia perlu sinergitas antarlembaga dan pemangku kepentingan.
"Begitu banyak pemangku kepentingan, tapi belum ada sinergitas sehingga diperlukan sinergi guna meningkatkan dan perkuat tata kelola," ujar Sri Yanti, Rabu (21/4/2021).
Sinergitas tersebut termasuk dalam kerangka pendukung pengelolaan perikanan berbasis ekosistem. Selain itu, kerangka regulasi juga memerlukan penajaman peran pemerintah daerah dalam pengelolaan perikanan.
Di samping itu kerangka pendanaan juga memerlukan mekanisme pembiayaan untuk mendukung pengelolaan perikanan berbasis ekosistem. "Sumbernya bisa berbagai macam, bisa investasi pemerintah, dunia usaha, filantropi, maupun creative finance," kata dia.
Menurut Sri Yanti, usaha perikanan tangkap di Indonesia masih didominasi oleh armada kecil hingga menengah yang mencapai 99 persen. Sementara untuk perikanan budi daya juga masih perlu ditingkatkan untuk membantu program pengentasan stunting dengan memanfaatkan ikan sebagai sumber protein yang dapat diakses di seluruh wilayah Indonesia.
"Isu lainnya pangsa ekspor Indonesia dibanding pasar dunia masih kecil, yaitu tiga persen. Isu mutu dan produk perikanan juga berdampak pada akses pasar
penerapan perikanan berkelanjutan, dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan belum terapkan good governance," imbuhnya.
Produksi perikanan tangkap tahun 2020 di Indonesia sebanyak 7,7 juta ton, sementara produksi perikanan budi daya mencapai 15,46 juta ton. Sedangkan untuk ekspor perikanan tahun 2020 mencapai 5,2 miliar dolar AS.