Bantu Penyandang Disabilitas, Dosen Universitas Udayana Ciptakan Robot Bionik

Bantu Penyandang Disabilitas, Dosen Universitas Udayana Ciptakan Robot Bionik
Sumber gambar: kanal youtube Universitas Udayana

MONITORDAY.COM - Kabar gembira datang dari dunia akademik dan pendidikan tinggi. I Wayan Widhiada Professor dan Guru Besar bidang robotik di Universitas Udayana ciptakan tangan dan kaki robot bionik guna membantu kesulitan penyandang disabilitas. 

Selain menciptakan robot dan kaki bionik, Wayan juga sudah menciptakan beragam inovasi robotik untuk bidang kesehatan. Salah satu robot hasil karyanya diberi nama Robot Ratna. Robot ini membantu tenaga kesehatan dalam merawat pasien covid-19. 

Wayan mengerjakan proyek robot bionic sejak tahun 2018. Dia mengaku terinspirasi dari sosok Sutawan yang berhasil membuat robot tangan untuk dirinya sendiri. Wayan mengecek sendiri robot buatan Sutawan tersebut. Hasilnya menurut Wayan, robot tersebut belum memenuhi kaidah robotik. 

Dilansir dari situs goodnewsfromindonesia, Widhiada yang merupakan alumni dari Liverpol Jhon Moores University menjelaskan, ada tiga hal yang tidak dapat terpisahkan jika bicara mengenai aspek kerobotan, yakni mekanikal, elektrikal, dan program komputer, tanpa adanya ketiga hal tersebut maka platform yang dibuat tidak bisa disebut sebagai robot.

"Kalau saya bilang itu bukan robot, tapi tangannya yang mengangkat barang langsung. Hanya saja memang strukturnya yang menyerupai robot, namun belum bisa coding dan program atau tiga bagian robot itu tidak ada," jelasnya, mengutip Tribun Bali.

Meski begitu, Widhiada mengatakan jika pemikiran Tawan membuat tangan robot cukup bagus, sehingga ide tersebut harus dikembangkan dan dirinya berinisiatif melakukan riset serta penggarapan.
Wayan menjelaskan bahwa dalam robot buatannya, tangan dan kaki bionik langsung tersambung dengan otot pengguna. Maka diperlukan sensor yang langsung tersambung ke otot penyandang disabilitas. 
"Jadi alat ini akan mendeteksi potensial listrik yang ada. Sehingga gaya pada otot akan diteruskan oleh sensor dan diubah dalam putaran, robot ini akan menirukan gerakan yang kita inginkan," jelasnya.
Wayan tidak menampik bahwa masih ada hal yang perlu disempurnakan dari robot buatannya. Namun jika sudah selesai, robot tersebut akan diserahkan kepada yayasan Puspadi di Bali untuk membantu penyandang disabilitas. Wayan juga yakin harga robotnya akan lebih murah untuk diproduksi dan dipasarkan kelak. 
"Jadi harapan kami dengan menggunakan robot tangan dan kaki ini dapat meningkatkan kemampuan diri dari para penyandang disabilitas. Di yayasan tersebut juga ada investor yang sering memberikan bantuan. Jadi kami berharap kaki robot ini juga dapat dibantu oleh mereka sehingga dapat diproduksi secara masal." pungkasnya.