Bangkitkan Sektor Pariwisata yang Terpuruk Pasca Covid-19, Uni Eropa akan Cabut Pembatasan Perjalanan

MONITORDAY. COM - Eksekutif Uni Eropa (UE) akan memberi anjuran pengaturan perbatasan perjalanan secara bertahap dicabut pada Rabu (13/05/2020). Kegiatan perjalanan yang terhenti dampak pandemi virus Corona (Covid-19) akan diperkenankan kembali untuk mendorong kembali kehidupan di 27 negara Eropa.

Terkait seluruh perjalanan dihentikan di Eropa, sebuah pukulan telak bagi sektor pariwisata yang biasanya menyumbang hampir sepersepuluh dari hasil ekonomi UE. Malahan di dalam kawasan Schengen, setidaknya 17 negara telah menempatkan pembatasan perbatasan darurat untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.

Adapun, Komisi eksekutif UE akan membuat banyak anjuran yang meningkat secara perlahan, termasuk membuka pembatasan. Pemeriksaan perbatasan internal perlahan-lahan akan dicabut ketika keadaan kesehatan membaik.

Terdapat ada tiga negara yang telah memastikan untuk membuka kembali perbatasan satu sama lain dengan warga negara lain mulai (15/05/2020). Situasi ini menciptakan gelembung perjalanan di dalam UE saat pembatasan pandemi mereda.

Namun, beberapa negara-negara yang melonggarkan lockdown tetap memaksakan masa karantina dua pekan bagi wisatawan yang datang dari luar negeri. Komisi memperkirakan sekitar 6,4 juta profesi pariwisata dapat hilang dari 12 juta pekerja yang sebelumnya ada.

Dilansir laman Reuters, Komisi UE juga akan membantah permintaan maskapai penerbangan dan sekelompok negara anggota UE yang dipimpin oleh Jerman untuk menangguhkan undang-undang. Peraturan itu menjamin wisatawan mendapatkan pengembalian uang tunai penuh untuk penerbangan dan perjalanan yang dibatalkan.

Sebagai ganti dari pengembalian berbentuk uang, justru maskapai penerbangan yang kekurangan uang dan perusahaan perjalanan menawarkan voucher yang menarik. Penumpang pun harus mau menerima pergantian tersebut.