Bangka Belitung Tambahkan Keamanan Pemerintah dengan Resmikan Tim Siber

MONITORDAY.COM - Pemerintah Kepulauan Bangka Belitung siap mengantisipasi kejahatan siber dengan menambahkan keamanan peresmian Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber Provinsi.
Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah dalam keterangannya di Pangkalpinang pada Selasa (8/6) menuturkan Kemampuan mengakses informasi menjadi esensial bagi organisasi komersial atau lembaga pemerintahan maupun individu yang tanpa disadari mengimplementasikan tetapi tidak diikuti dengan sistem keamanan.
"Karena Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik harus diiringi dengan peraturan dan teknologi yang mendukung, dan menjadi titik kewaspadaan bagi kita, jangan lupakan untuk menerapkan 3 hal penting yakni layanan kreatif, layanan proaktif, manajemen pelayanan kualitas," ujar Fatah, Selasa (8/6)
Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan Badan Sandi dan Siber Negara, Yoseph Punguh, menjelaskan, situasi perkembangan saat ini maka betapa penting kehadiran Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber Provinsi Bangka Belitung demi menghadapi perkembangan teknologi.
"Pesan Bapak Presiden bahwa Indonesia harus siaga dalam kejahatan siber dan data itu lebih berharga lebminyak, Indonesia harus tanggap," katanya.
Ia mengatakan saat ini Badan Siber dan Sandi Negara mendeteksi lebih dari 495 juta serangan siber tahun lalu. Angka itu naik dua kali lipat dibandingkan jumlah serangan siber yang terjadi pada 2019.
"Peran Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber Provinsi Bangka Belitung sebagai penyediaan pemulihan dari insiden keamanan siber," ungkap dia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sudarman, mengatakan, unit ini untuk membangun koordinasi kolaborasi, serta mengoperasikan untuk penanggulangan dan pemulihan siber sektor pemerintah.
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber Provinsi Bangka Belitung," pungkasnya.