Bamsoet Usul Pemerintah Tarik Alat Medis Bermerkuri Secara Bertahap
Inspeksi secara bertahap ke rumah-rumah sakit maupun ke fasilitas-fasilitas kesehatan, serta mendata dan menarik seluruh alat medis yang bermerkuri.

MONITORDAY.COM - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong pemerintah pusat bersama pemerintah daerah menarik alat-alat medis mengandung merkuri atau merkurium (air raksa) yang masih ada di rumah-rumah sakit.
"Inspeksi secara bertahap ke rumah-rumah sakit maupun ke fasilitas-fasilitas kesehatan, serta mendata dan menarik seluruh alat medis yang bermerkuri," kata Bamsoet dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu (05/08/2020).
Menurut Bamsoet, penarikan alat medis bermerkuri itu harus segera ditindaklanjuti dengan penggantian alat-alat baru yang lebih aman dan tidak mengandung merkuri.
Hal tersebut disampaikan Bamsoet merespons Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri pada alat kesehatan/medis pada tahun 2020 yang masih memiliki sejumlah kendala.
Lebih lanjut, Bamsoet juga mendorong pemerintah untuk memetakan permasalahan yang masih dihadapi, seperti segera menemukan alternatif solusi dari alat pengganti nonmerkuri.
Hal itu tentunya, kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu, dengan fungsi yang sama, serta depo penyimpanan yang mencukupi sehingga tidak mengganggu ataupun menghambat proses-proses medis.
Bahkan, Bamsoet juga mendorong perusahaan alat kesehatan untuk dapat memproduksi alat-alat medis nonmerkuri agar penggantian alat kesehatan nonmerkuri mudah dilakukan.
"Dengan demikian, target dari Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri pada alat kesehatan/medis pada tahun 2020 dapat tercapai," ungkapnya.
Untuk mencapai target tersebut, Kepala Badan Bela Negara FKPPI itu juga meminta pemerintah berkomitmen untuk meniadakan dan menghapus seluruh alat kesehatan yang mengandung merkuri agar proses medis dapat berjalan dengan aman.
Selain itu, Bamsoet juga mendorong kepada rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk dapat melaporkan kepada pemerintah apabila masih memiliki alat kesehatan yang mengandung merkuri.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila itu menegaskan bahwa hal itu terdapat risiko dan dampak kesehatan yang berpotensi terjadi dari penggunaan alat kesehatan bermerkuri.