Asda Pemdaprov Jabar Apresiasi Shelter Isoman Covid-19 RSU UMC

MONITORDAY.COM - Shelter Isolasi Mandiri (Isoman) Covid-19 RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) adalah sumbangsih nyata warga Persyarikatan Jawa Barat dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Patut diapresiasi karena inilah semangat berkemajuan di Muhammadiyah.

Hal ini dikatakan oleh Asisten Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Setda Pemprov Jabar, Dr. Dewi Sartika saat meresmikan Isolasi Mandiri (Isoman) Covid-19 di RSU UMC, Selasa (31/8/2021).

"Pak Gubernur seharusnya yang meresmikan, namun ada agenda kehadiran Presiden Jokowi di beberapa daerah abar. Maka saya ditugaskan untuk jalankan amanah Gubernur," ujar Dewi.

Dewi menilai Muhammadiyah konsisten dalam membangun kesadaran kepada warganya dalam menghadapi pandemi Covid-19. 

Tidak hanya sadar, sambung Dewi, tapi juga ada ikhtiar dari aksi nyata Muhammadiyah yang selaras dengan kebijakan pemerintah, baik pusat dan daerah dalam menghadapi bencana kesehatan serta ekonomi.

Dewi mengaku takjub dengan Muhammadiyah yang menggerakan seluruh unit organisasi dan usahanya, mulai dari Perguruan Tinggi, Sekolah, Ortom, RS dan amal usaha lainnya untuk bahu membahu bersama pemerintah membantu kondisi paceklik saat ini. 

" Tadi kata Prof Nurmandi, Muhammadiyah memberikan bantuan berupa dana 1 Triliun lebih. Ini luar biasa,"  ucap Dewi yang pernah menjabat sebagai Kadisdik Jabar. 

Berkat ikhtiar dan kerja keras semua pihak, Dewi menjelaskan Jawa Barat mendapatkan berbagai apresiasi, diantaranya Jabar merupakan provinsi pertama yang melaksanakan tes swab PCR, peluncuran aplikasi Pikobar yang mendapatkan penghargaan internasional. 

Sejumlah perusahaan di Jawa Barat pun memproduksi alat pelindung diri (APD) bahkan sudah diekspor ke negara lain.

Selain itu, bersama perguruan tinggi ternama, Jabar berhasil membuat inovasi yakni ventilator yang diapresiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa.
 
Selain itu, vaksinasi per hari di Jabar sangat tinggi mencapai 200 ribu vaksinasi per hari, ini terbanyak se-Indonesia.

Karenanya, kata Dewi, pihaknya menargetkan  akhir 2021, seluruh warga Jabar sudah tervaksinasi. Kemudian, Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat terus menurun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan pada 3 Juli 2021.

“BOR Jabar terus turun, per 25 Agustus kemarin sudah 20,95 persen,” kata Dewi.

Tak hanya itu, Pemdaprov Jabar pun terus menanggulangi pandemi Covid-19 dengan berbagai upaya. 

Mulai dari PPKM, merekrut relawan rumah sakit darurat, penambahan tempat tidur untuk pasien covid 19 menyediakan pusat isolasi terpusat di desa/ kelurahan, hingga menyediakan posko oksigen.

Dari sisi ekonomi, Pemdaprov Jabar terus memaksimalkan ekonomi digital, makro dan, menengah. Apalagi, terdapat beberapa sektor yang tetap tangguh selama pandemi Covid-19.

Sesuai arahan Kang Emil (sapaan akrab Gubernur Jabar), lanjut Dewi, terus meminta semua pihak, termasuk warga Muhammadiyah di tanah pasundan ini untuk menampilkan kinerja terbaiknya sejalan dengan azas integritas, melayani sepenuh hati, dan profesionalisme.

Dalam kesempatan tersebut, Dewi kembali melayangkan penghargaan ke Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, PWM Jabar, Tenaga kesehatan, TNI-Polri, PDM Kabupaten/Kota Cirebon, Pemuda Muhammadiyah Kab/Kota Cirebon, MCCC, MDMC, Lazismu dan Pemkot/Kabupaten Cirebon.

Sebagai penutup, Dewi mengajak seluruh komponen masyarakat di Jabar, khsusnya di Kabupaten/Kota Cirebon agar menjalani protokol kesehatan, baik 3T terdiri dari tiga  pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Warga pun diminta patuhi gerakan 5 M yang merupakan pelengkap aksi 3M, yaitu: Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi.