Antara Pencalonan Kembali Jokowi dan Tanda Tanya Pencalonan Ridwan Kamil

Partai NasDem pun bukan tidak mungkin akan balik kanan dan memilih menginduk ke calon dari parpol yang kursinya lebih besar di Jawa Barat.

Antara Pencalonan Kembali Jokowi dan Tanda Tanya Pencalonan Ridwan Kamil
Pemilu (Monday Review/Toni Dwi Saputra)

MONDAYREVIEW.COM – Tahun masih mendetakkan angka 2017, namun sejumlah partai politik telah melabuhkan pilihan pada sosok Joko Widodo sebagai kandidat capres pada Pilpres 2019. Partai Golkar, NasDem, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura telah menyampaikan itikadnya menyokong mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut di Pilpres 2019.

Sementara itu tanda tanya pencalonan Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur Jawa Barat semakin mengemuka. Hal tersebut dikarenakan PDIP dan Partai Golkar memberikan sinyal tidak mengusung Wali Kota Bandung ini sebagai Cagub di Pilkada Jawa Barat 2018. Gaung pencalonan Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat yang telah dideklarasikan oleh Partai NasDem semakin diliputi skeptisme. Sejak deklarasi tersebut pada Ahad (19/3) hingga saat ini belum ada partai politik lainnya yang bergabung dalam pencalonan Ridwan Kamil. Padahal kursi Partai NasDem di Jawa Barat tidak memenuhi syarat untuk mengusung Cagub – sehingga diperlukan koalisi dengan partai lainnya.

Apa yang terjadi di dua tema di atas menunjukkan bagaimana urgensi dari partai politik dalam tiket pencalonan. Suka atau tidak suka dengan partai politik, entitas itulah yang diperlukan sebagai kendaraan untuk memajukan seorang kandidat pemimpin. Terlebih dengan adanya aturan ambang batas persentase pengajuan calon, maka hitung-hitungan dengan partai politik akan semakin intens.

Maka bagi mereka yang ingin maju di jabatan publik memerlukan jembatan komunikasi yang baik dengan partai politik. Kang Emil sendiri dalam sebuah wawancara khusus dengan sebuah situs berita online mengaku telah sowan ke berbagai partai politik. Macam-macam tanggapan dari partai politik tersebut terhadap itikad Ridwan Kamil maju sebagai Jawa Barat 1. Untuk kemudian yang mengapung di pemberitaan yakni pecah kongsinya Ridwan Kamil dengan Gerindra dan PKS yang mengusungnya sebagai Wali Kota Bandung. Jika benar PDIP dan Golkar pun emoh untuk mengusung sosok berlatar belakang arsitek ini, maka opsi pilihan dari Ridwan Kamil akan semakin terbatas. Partai NasDem pun bukan tidak mungkin akan balik kanan dan memilih menginduk ke calon dari parpol yang kursinya lebih besar di Jawa Barat.

Maka jangan-jangan pantun dari Ridwan Kamil di Monumen Bandung Lautan Api Lapangan Tegallega, Kota Bandung, pada Ahad (19/3) di hari pendeklarasian dirinya sebagai cagub dari Partai NasDem akan menjadi pantun tak bersambut.

"Berakit-rakit ke hulu,

berenang-berenang ke tepian. 

Partai Nasdem sudah deklarasi dahulu,

kenapa partai lain masih banyak pikiran," 

 

Dan bisa jadi partai lainnya berpikir untuk tidak mengusung Ridwan Kamil yang akrab dengan media sosial ini. Maka jika demikian jalur independen bisa menjadi opsi lainnya bagi Ridwan Kamil.