Anies Minta Media Bantu Ungkap Fitnah Gratifikasi Rumah Mewah dari Pengembang Pulau Reklamasi

Anies Minta Media Bantu Ungkap Fitnah Gratifikasi Rumah Mewah dari Pengembang Pulau Reklamasi
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memberikan pemaparan mengenai "Pencanangan Hari Ulang Tahun Ke-494 Kota Jakarta" bertemakan "Jakarta Bangkit" di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/5/2021). (Dok. ANTARA).

MONITORDAY.COM - Media massa diminta agar bisa membantu menginvestigasi untuk mengungkap pelaku yang telah memfitnahnya terkait isu gratifikasi rumah mewah dari pengembang pulau reklamasi.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui keterangan tertulisnya yang diterima redaksi di Jakarta, Selasa (25/5/2021).

"Dalam hal ini, media bisa bantu investigasi, silahkan dicari saja itu rumah di Kebayoran Baru yang dituduhkan di mana alamatnya, nomor berapa, siapa yang punya,” kata Anies. 

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan media harus memverifikasi sesuatu isu agar cukup bukti untuk dijadikan berita, bukan hanya asal menulis terhadap seluruh tuduhan seseorang.

Lebih lanjut, Anies menuturkan pihak yang telah menuduh dirinya menerima gratifikasi rumah mewah itu harus mempertanggungjawabkan tuduhan dan menunjukkan bukti.

“Dari dulu prinsipnya simpel: penuduh harus tunjukkan bukti. Kalau ada isu seperti ini, ya temen-temen jurnalis jangan tanya ke saya, tapi tanya saja ke penuduh lalu kejar buktinya,” tandasnya.

Selain itu, Orang nomor satu di DKI Jakarta itu menegaskan media massa dapat memaksa dan mengejar orang yang menuduh itu untuk membawa bukti gratifikasi rumah mewah tersebut.

“Silahkan dicari saja itu rumah Kebayoran Baru yang dituduhkan di mana alamatnya, nomor berapa, siapa yang punya,” jelasnya.

Menurut Anies, hal menarik jika media massa kritis untuk menuliskan pihak yang me-"retweet" atau menyitir dan mencari sejak kapan isu liar itu dihembuskan.

"Ini akan menarik agar publik mengetahui siapa terlibat dan bagaimana sebuah kebohongan digaungkan secara kolektif, terang-terangan, dan ramai sekali seakan-akan itu fakta,” ucapnya.