Anies Klaim Penduduk Miskin Jakarta Terendah, Meskipun Alami Peningkatan

MONITORDAY.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim jumlah penduduk miskin di Ibu Kota merupakan yang paling rendah secara nasional dibanding provinsi lain, meskipun mengalami peningkatan jumlah dalam beberapa waktu ke belakang.
"Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tersebut merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia," kata Anies saat sambutan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Tahun Anggaran 2020 di Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (19/4/2021).
Lebih lanjut, Anies juga menyebutkan, jumlah tersebut jauh lebih rendah daripada persentase jumlah penduduk miskin secara nasional yang berada di angka 10,19 persen.
Adapun DKI Jakarta sendiri mengalami peningkatan jumlah penduduk miskin dari September 2019 berada di angka 3,42 persen atau sejumlah 362.300 menjadi 4,69 persen atau sejumlah 496.840 pada September 2020.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengatakan, pandemi COVID-19 menjadi penyebab utama penambahan jumlah penduduk miskin di Jakarta.
"Terjadinya pandemi COVID-19 menjadi faktor penyebab kenaikan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota," ungkap Anies.
Bukan hanya bertambahnya penduduk miskin, namun pandemi COVID-19 juga melemahkan laju pertumbuhan ekonomi.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu juga menjelaskan, pandemi COVID-19 menjadi sebab permintaan agregat domestik terkontraksi dan berdampak pada sisi pengeluaran yang ikut terkontraksi pada seluruh komponen.
"Kecuali pengeluaran konsumsi pemerintah (PKP) yang tumbuh 1,60 persen," urainya.
Sedangkan untuk konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi akibat daya beli masyarakat yang loyo karena pandemi.
Selain itu, Anies berpendapat pandemi COVID-19 juga mengubah pola inflasi tahun 2020 di DKI Jakarta. Terkait aktivitas ekonomi yang turun dilihat dari angka inflasi yang rendah.
"Inflasi di DKI Jakarta selama Januari-Desember tahun 2020 sebesar 1,59 persen, lebih rendah dibandingkan laju inflasi periode yang sama pada tahun 2019 yaitu 3,23 persen," tuturnya.