Anies Cek Kesiapan Rusun Nagrak di Cilincing, Untuk Tempat Isolasi Pasien Tanpa Gejala Covid-19

Anies Cek Kesiapan Rusun Nagrak di Cilincing, Untuk Tempat Isolasi Pasien Tanpa Gejala Covid-19
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memberikan pemaparan mengenai "Pencanangan Hari Ulang Tahun Ke-494 Kota Jakarta" bertemakan "Jakarta Bangkit" di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/5/2021). (Dok. ANTARA).

MONITORDAY.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji mengecek kesiapan Rusun Nagrak yang berlokasi di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (23/6/2021).  

Rencananya, Rusun Nagrak itu bakal dijadikan lokasi alternatif tempat isolasi terkendali pasien tanpa gejala Covid-19, untuk mengurangi beban yang ditampung oleh Wisma Atlet.

Adapun Rusun Nagrak berkapasitas 2.500 kamar itu akan digunakan untuk ruang isolasi, dalam satu kamar nantinya dapat diisi empat pasien.  

Anies mengatakan persiapan tersebut sebagai ikhtiar supaya memastikan bahwa warga yang terpapar di Ibu Kota bisa mendapat fasilitas isolasi dengan baik, hal itu juga untuk meminimalisir penularan kepada yang lain.

"Ini diupayakan karena kita harus memutus mata rantai. Pengelolaan tempat isolasi ini ada di dalam kendali Pangdam Jaya yang sekaligus juga Pangkogaskabpad dan ini menjadi satu dengan pengelolaan Wisma Atlet,” kata Anies melalui keterangan resmi yang diterima redaksi, Kamis (24/6/2021).

Lebih lanjut, Anies mengatakan segala kebutuhan pasien di Rusun Nagrak, baik dari segi personalia hingga logistik ada dalam satu manajemen, di bawah kendali Wisma Atlet. Dengan demikian, pasien yang tidak memiliki gejala bisa dialokasikan ke Rusun Nagrak agar penanggulangannya berjalan optimal.

"Ini seperti satelitnya Wisma Atlet yang dulu digunakan orang bergejala ringan atau tanpa gejala, sekarang yang tanpa gejala diarahkan di sini (Rusun Nagrak). Namun, saya berpesan bila kita memiliki gejala, merasa khawatir terpapar, datangi fasilitas kesehatan dulu,” tutur Anies.

Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Mulyo Aji menyebutkan dengan adanya tren peningkatan pasien tanpa gejala, bersamaan dengan pasien bergejala Covid-19, maka pihaknya harus mempersiapkan langkah alternatif untuk membagi tempat perawatan.

"Jadi Wisma Atlet difokuskan untuk yang bergejala, sementara kita menyiapkan fasilitas isolasi di Rusun Nagrak untuk yang tidak bergejala. Prosesnya dilaksanakan seperti PPKM mandiri, dilaksanakan oleh empat pilar, di situ ada Danramil, Kapolsek, kemudian Camat di situ, juga ada keterlibatan Puskesmas,” jelas Mulyo.