Anies Baswedan Ungkap Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Naik

Anies Baswedan Ungkap Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Naik
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan/ Instimewa.

MONITORDAY.COM - Ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di DKI Jakarta mengalami peningkatan.

Demikian disampaikan Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (13/6/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, kenaikan tersebut sebesar 30 persen dari sejak 5 Juni 2021.

"Keterisian tempat tidur juga meningkat dari 45 persen pada 5 Juni jadi 75 persen hari ini. Walaupun tingkat kematian di Jakarta relatif stabil, tidak mengalami perubahan signifikan," kata Anies.

Lebih lanjut, ia menyebut, Jakarta menghadapi gelombang baru peningkatan kasus Covid-19 setelah Lebaran 2021.

Selain Jakarta, Anies menyebut sejumlah wilayah di Tanah Air juga mengalami hal yang sama.

"Lonjakannya mulai dirasakan hari-hari ini bukan hanya di Jakarta tapi di berbagai wilayah di Indonesia," ungkapnya.

Orang nomor satu di Jakarta itu juga menyebut adanya peningkatan kasus aktif Covid-19 bila dibandingkan pada 6 Juni 2021.

"Beberapa hari ini kondisi di Jakarta amat mengkhawatirkan. Data menunjukkan 6 Juni angka kasus naik 7 ribuan. Kasus aktif naik 11.500 jadi 17.400, naik 50 persen dalam 1 Minggu," jelasnya.

Anies juga menyatakan positivity rate naik dari 9 persen menjadi 17 persen. Dia juga menyebutkan, bila kemampuan testing Covid-19 sudah dilakukan empat kali lipat.

"Pekan ini ditingkatkan 8 kali lipat tapi tetap positivity ratenya tinggi. Ini menunjukkan di luar sana ada peningkatan kasus yang amat signifikan,"  sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendali Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebutkan pihaknya telah menemukan 19 kasus positif Covid-19 varian baru di Ibu Kota.

Adapun beberapa di antaranya pasien memiliki riwayat melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Terdapat 19 kasus variant of concern mutasi virus baru yang ditemukan di DKI Jakarta, di mana 18 di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri, dan satu kasus transmisi lokal," kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/6/2021).

Selanjutnya, Dwi mengatakan, pihaknya terus aktif melakukan pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing (WGS). Hal tersebut untuk mendeteksi adanya varian baru Covid-19.

"Pemeriksaan sampel Whole Genome Sequencing /WGS, di mana sebanyak 649 sampel sudah diperiksa," ucapnya.