Analis Politik: Ibarat Pemain Bola, Erick Thohir dalam Performa Terbaiknya

MONITORDAY.COM - Ibarat sepakbola, politik sangat kental dengan aroma persaingan memperebutkan bola kekuasaan. Karena itu dibutuhkan pemain dengan skill dan performa terbaik.
Analis Politik, Dr. King Faisal mengatakan bahwa ibarat sepak bola Erick Thohir adalah pemain bintang yang berada dalam performa terbaiknya. Kata dia, bermain di klub mana pun Erick bisa memberikan tropi juara.
“Ibarat pemain bola, Erick Thohir ini pemain bintang dalam performa terbaiknya. Bermain untuk klub mana pun pasti membawa kemaslahan. Kementerian BUMN yang sebelumnya amburadul saja bisa dibenahi oleh Erick,” kata King Faisal kepada monitorday.com, Selasa (7/6/2022).
Pengajar di Fakultas Hukum UMY ini bilang, kalau pun saat ini masih ada BUMN yang belum sepenuhnya sehat, itu wajar. Mengingat, kata dia, Erick menghadapi tembok besar kepentingan yang berdiri kokoh selama puluhan tahun lamanya.
“Erick sadar betul jika ada banyak pemain yang sudah menjadikan BUMN itu lahan. Jangan tanggung-tanggung hanya di BUMN, kalau gak Capres yah Cawapres lah," ujar King.
King mengatakan, jika mengacu pada beberapa hasil survei terbaru, dari indobarometer misalnya, elektabilitas Erick Thohir memang terus meningkat.
Direktur Pusat Kajian Konstitusi dan Pemerintahan UMY ini pun mengacu ke hasil survei terbaru dari lembaga Indometer memperlihatkan, elektabilitas Menteri BUMN Erick Thohir terus meningkat. Berdasarkan survei lembaga itu yang dirilis di Jakarta, terkait tingkat elektabilitas Erick Thohir mencapai 4 persen.
Bila dibandingkan dengan hasil survei lembaga lain, seperti Indikator Politik Indonesia, tingkat elektabilitas Erick Thohir ini mengalami peningkatan. Menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia pertengahan April lalu, tingkat elektabilitas Erick Thohir berada di 2,4 persen, sama dengan Sandiaga Uno. Angka itu meningkat hampir dua kali lipat dari hasil survei sebelumnya yang berada di posisi 1,3 persen.
Kendati demikian, elektabilitas saja tidak cukup, King menilai capres pilihan partai politik masih menjadi syarat utama untuk mendapatkan ticket Capres atau Cawapres.
“Partai politik menjadi satu-satunya pintu bagi seseorang untuk maju dalam kontestasi pemilihan presiden. Pengajuan pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi otoritas partai politik,” ujarnya.
Ketua umum atau elite partai politik, kata King, berperan besar menentukan kepada siapa tiket menjadi calon presiden tersebut diberikan. Pendek kata, menurut dia, menjadi calon presiden tak cukup sekadar bermodal elektabilitas, mendapat tiket partai menjadi modal pertama dan utama.
“Ini tertuang dalam Pasal 221 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang menyebutkan, calon presiden dan wakil presiden diusulkan dalam satu pasangan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Praktis, pemilik satu-satunya tiket pencalonan presiden adalah partai politik, bukan yang lain,” pungkas King Faisal