Aliran Kali Sunter Masih Diwarnai Sampah dan Limbah

Aliran Kali Sunter Masih Diwarnai Sampah dan Limbah
Kondisi Kali Sunter di sisi Jalan Cipeucang 1, Lagoa, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (20/4/2021). (Dok. ANTARA).

MONITORDAY.COM - Aliran Kali Sunter di Jakarta Utara masih diwarnai sampah dan limbah, sehingga menyebabkan airnya kehitaman.

"Tapi volume (sampah)-nya kurang tahu ya," kata Operator Rumah Pompa Pinang, Sudibyo dilansir redaksi dari ANTARA, Selasa (20/4/2021).

Akibat sampah dan limbah, air Kali Sunter yang berada di sisi Rumah Pompa Pinang, Jalan Cipeucang 1, Lagoa, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berwarna kehitaman.

Sudibyo pun mengaku dirinya tidak mengetahui kapan persisnya air di kali itu mulai berubah warna.

"(Kapan tepatnya) Nggak tahu, pertama kali saya ke sini 2014 sudah hitam begitu," ungkapnya.

Sejak ia bekerja di sana, air memang belum pernah menjadi jernih. Kecuali saat laut pasang, air tidak berwarna hitam tapi agak keruh kecoklatan.

Meski warna air masih terlihat keruh, ujar Sudibyo, anak-anak setempat masih memanfaatkan Kali untuk berenang ketika siang hari.

Ia menuturkan saat ini karena sedang bulan Ramadan, anak-anak pada siang itu tidak ada yang berenang.

"Biasa siang-siang pada berenang, tapi musiman ya. Kadang berenang kadang enggak. Susah dikasih tahu," tutur Sudibyo.

Ahmad selaku warga setempat menyebutkan warna air di Kali Sunter kerap berubah seiring cuaca.

Saat hujan lebat yang menyebabkan air kali pasang, maka warna hitam akan berubah menjadi kecoklatan.

Apabila kondisi panas dan tidak turun hujan dalam beberapa hari, air Kali Sunter surut dan berubah warna lagi menjadi hitam.

"Tergantung cuaca saja, kalau enggak hujan-hujan, panas kayak gini ya surut, jadinya hitam. Coba semalam hujan, warna airnya jadi coklat," sebut Ahmad.