Alami Gejala Mirip Corona, Begini Langkah Isolasi Diri di Rumah

Salah satu upaya sederhana dan bisa dimulai dari masing-masing individu untuk menangkal wabah virus corona adalah dengan melakukan self-isolation.

Alami Gejala Mirip Corona, Begini Langkah Isolasi Diri di Rumah
Ilustrasi foto/Net

MONITORDAY.COM - Sejak dinyatakan sebagai pandemic oleh WHO dan bencana non alam oleh Pemerintah Indonesia, wabah Coronaviros Disaase 2019 (Covid-19) telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Meski pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mencegah penyebaran dengan melakukan pembatasan aktivitas di sejumlah area publik, namun tetap saja, penting untuk menumbuhkan kesadaran dari masyarakat sendiri.

Salah satu upaya sederhana dan bisa dimulai dari masing-masing individu adalah dengan melakukan self-isolation. Istilah lainnya adalah diisolasi atau dirumahkan, yaitu upaya mengisolasi diri agar terhindar dari kontak langsung dengan orang lain.

Meski bisa dilakukan secara mandiri, namun bukan berarti tanpa prosedur. Dalam hal ini, Kementrian kesehatan telah membuat surat edaran terkait panduan atau protocol isolasi diri. berikut adalah protokol isolasi diri menurut Kemenkes:

1. Jika sakit, tetaplah di rumah

  1. Jangan pergi bekerja, ke sekolah, atau ke ruang publik untuk menghindari penularan Covid-19 ke orang lain di masyarakat.
  2. Harus mengisolasi diri dan memantau diri sendiri untuk menghindari kemungkinan penularan kepada orang-orang di sekitar anda termasuk keluarga.
  3. Melaporkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat tentang kondisi kesehatannya, riwayat kontak dengan pasien Covid-19 atau riwayat perjalanan dari negara/area transmisi lokal, untuk dilakukan pemeriksaan sampel oleh petugas kesehatan.

2. lakukan isolasi diri

  1. Ketika seseorang yang sakit (demam atau batuk/pilek/nyeri tenggorokan/gejala penyakit pernafasan lainnya), namun tidak memiliki risiko penyakit penyerta lainnya (diabetes, jantung, kanker, paru kronik, AIDS, autoimun, dll.), maka secara sukarela atau berdasarkan rekomendasi petugas kesehatan, tinggal di rumah dan tidak pergi bekerja, sekolah, atau ke tempat-tempat umum.
  2. Orang dalam pemantauan (ODP) yang memiliki gejala demam/gejala pernafasan dengan riwayat dari negara/area transmisi lokal, dan/atau orang yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
  3. Lama waktu isolasi diri selama 14 hari hingga diketahuinya hasil pemeriksaan sampel di laboratorium.

3. Yang dapat dilakukan selama isolasi diri

  1. Tinggal di rumah, dan jangan pergi bekerja dan ke ruang publik
  2. Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga lainnya. Jika memungkinkan upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota keluarga lain.
  3. Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi gejala klinis seperti batuk atau kesulitan bernafas.
  4. Hindari pemakaian bersama peralatan makan (piring, sendok, garpu, gelas), dan perlengkapan mandi (handuk, sikat gigi, gayung) dan linen/seprai.
  5. Terapkan perilaku hidup bersih (PHBS) dengan mengonsumsi makanan bergizi, melakukan kebersihan tangan rutin, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta keringkan, lakukan etika batuk/bersin.
  6. Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi.
  7. Jaga kebersihan rumah dengan cairan disinfektan
  8. Hubungi segera faislitas pelayanan kesehatan jika sakit memburuk (seperti sesak nafas) untuk dirawat lebih lanjut.

4. Memberi asupan gizi

selama di rumah jangan lupa memberikan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Namun ini bukan berarti harus memborong segala jenis makanan baik di supermarket maupun pasar tradisional. Berikut makanan yang penting ada di rumah anda saat isolasi:

  1. Buah-buahan tahan lama seperti pisang, apel, anggur, dan jeruk yang meningkatkan kekebalan tubuh.
  2. Sayuran seperti bayam, kembang kol, atau yang berbentuk kalengan seperti zaitun.
  3. Kacang-kacangan dan pastikan tak ada garam tambahan.