Al-Qur'an Dilecehkan di Norwegia, Founder MMG: Kerap Dihina Makin Memikat
Al-Qur'an yang mulia itu ternoda dengan aksi intoleran saat demonstrasi anti-Islam di Norwegia. Entah api apa yang menyulut sehingga kebencian terhadap agama ini memuncah di ubun-ubun otak pegiat anti islam.

MONITORDAY.COM - Seandainya ada suatu bacaan yang karena bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, bumi jadi terbelah, atau orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, sungguh itu adalah suatu bacaan yang mengagumkan. Adakah bacaan seperti itu? Kalaupun ada, itulah Al-Qur`an.
Namun Al-Qur'an yang mulia itu ternoda dengan aksi intoleran saat demonstrasi anti-Islam di Norwegia. Entah api apa yang menyulut sehingga kebencian terhadap agama ini memuncah di ubun-ubun otak pegiat anti islam.
Seperti dilansir media Jerman, DW, Minggu (30/8/2020) kerusuhan di Oslo itu terjadi pada hari Sabtu (29/8) waktu setempat. Insiden ini mendorong pihak berwenang untuk mengakhiri acara lebih awal, mengingat situasi semakin panas ketika seorang pengunjuk rasa anti islam merobek halaman dari Al-Qur'an dan meludahinya.
Kendati demikian, sebagai umat beragama khususnya muslim di Indonesia, agar menahan diri dan meyikapi aksi itu secara dewasa. Boleh jadi, Al-Qur'an yang mulia ini kerap dihina, justru semakin memikat publik Eropa untuk mengetahui indahnya islam.
" Saya himbau untuk menahan diri. Al-Qur'an ini dari Allah SWT. Sudah banyak bukti, apa yang terjadi setelah Al-qur'an dilecehkan? publik eropa hingga negeri paman sam banyak yang ingin mengetahui indahnya islam. Artinya, semakin dihina makin memikat," ujar Founder Monday Media Group, H.M Muchlas Rowi kepada monitorday.com, senin (31/8/2020)
Menurut Muchlas, jika mereka yang getol membenci Al-Qur'an, ada baiknya menelisik survey yang dilakukan oleh Dr Ahmed Al-Qadhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, telah berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci Alquran, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Termasuk salah satunya dapat menangkal berbagai macam penyakit. Hal tersebut, kemudian dikuatkan lagi oleh penemuan Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.
Tidak hanya itu, virus dan kuman juga berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Alquran, dan di saat yang sama, sel-sel sehat menjadi aktif. Alquran juga memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker, tentu harus dengan keyakinan dan tawakal.
Muchlas yang juga aktivis dakwah ini mengingatkan, peristiwa di Norwegia semestinya menjadi momentum untuk memperkuat keimanan juga persatuan umat disaat pandemi yang belum melandai.