Aktivis Muda Muhammadiyah: KOKAM Terdepan Jaga NKRI dari Bahaya Komunisme

KOKAM sudah tampil terdepan menjaga NKRI dari berbagai ancaman asing hingga bahaya komunisme yang kian getol memberangus Pancasila 

Aktivis Muda Muhammadiyah: KOKAM Terdepan Jaga NKRI dari Bahaya Komunisme
Aktivis Muda Muhammadiyah, Arif D Hasibuan/ Istimewa

MONITORDAY.COM - Aktivis Muda Muhammadiyah, Arif D Hasibuan mengungkapkan, Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) memiliki catatan sejarah panjang dalam perjuangan mengawal dan merawat NKRI.

Menurutnya, di usia yang genap ke- 55 hari ini (1 Oktober) - bertepatan dengan lahirnya Pancasila - KOKAM masih istiqomah berada di garda terdepan menjaga NKRI dari berbagai ancaman asing hingga bahaya komunisme yang kian getol memberangus Pancasila. 

"Setengah abad sudah, salah satu bidang program kerja organisasi otonom dari Pemuda Muhammadiyah ini menapaki peristiwa dan dinamika kebangsaan yang tak pernah surut," kata Pria yang sedang menempuh pendidikan Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia ini kepada monitorday.com, Kamis (1/10/2020).  

Lebih lanjut Arif mengungkapkan, ketika Pancasila ingin diperas menjadi trisila, bahkan eka sila, KOKAM terdepan menghalau dan meluruskan kembali falsafah kehidupan bangsa Indonesia yang kini mulai diterpa badai. 

"Sebagaimana KOKAM dilahirkan saat itu, semangat tauhid, semangat mandiri dan semangat kepahlawanan iringi pergerakannya menjaga berbagai ancaman yang merusak NKRI," tegas Arif.

KOKAM, kata Arief, sejauh ini konsisten menjaga  NKRI, tidak hanya dari kalangan muhammadiyah tapi seluruh tokoh bangsa. Lebih khusunya para ulama.

"Manifestasi pancasila yang dijiwai KOKAM tidak hanya berteriak "Siapa Kita". Apalagi, mengklaim diri lebih pancasilais tanpa memperhatikan lima sila yang terdapat dalam tubuh pancasila tersebut," 

Menurut Arif, kesigapan dengan amal usaha Muhammadiyah seraya mengejewantahkan setiap nilai-nilai Pancasila, telah menancapkan pengabdian dan dedikasi KOKAM untuk kepentingan bangsa.

"Pandemi yang kian mewabah, belum lagi bencana dan problematika kebangsaan yang menerpa negeri ini membuat KOKAM tidak tinggal diam. Terbukti, KOKAM hadir ditengah masyarakat di berbagai penjuru nusantara, tidak hanya ikut menyampaikan bela sungkawa tapi berkontribusi secara materi dan moril," ungkapnya.

Arif lantas mengutip nasihat Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan yang menyebutkan "Hidup-hiduplah Muhammadiyah, jangan cari hidup di Muhammadiyah"

Menurut Arif, nasihat dari KH Ahmad Dahlan ini dimaknai KOKAM dalam bentuk pengabdian yang tak lekang oleh waktu untuk menjaga keutuhan NKRI. 

Maka tak berlebihan, jika KOKAM memandang Pancasila lebih dari sekedar selebrasi atau klaim sesaat.

"Jargon "Saya Pancasila, Saya Indonesia" yang ramai hari ini mestinya diikuti dengan bentuk perwujudan aksi yang implementatif. Publik butuh aksi nyata dan kebijakan berpihak yang pelaksanaannya itu dinikmati kebermanfaatnya," pungkasnya.

Lebih lanjut Arif berharap agar setiap elemen bangsa tidak melupakan Pancasila begitu saja, apalagi ikut dengan kelompok yang ingin menjadikan Pancasila sebagai trisila dan ekasila. 

Arif juga berharap, KOKAM dapat teguh pendirian dalam jalur pengabdian dan istiqomah berada di garda terdepan dalam menjaga dan merawat NKRI.

"Selamat Milad KOKAM. Insya Allah semakin terdepan. Lahirnya KOKAM di negeri ini diharapkan mampu menjaga dan merawat NKRI dari rongrongan siapapun," tandas Arif.