Akademisi Sumedang Apresiasi Erick Thohir Berdayakan Nelayan Melalui Koperasi

MONITORDAY.COM - Akademisi Sumedang, Drs Asep Gunawan mengapresiasi keberpihakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang mendorong nelayan untuk berkolaborasi melalui Koperasi perikanan yang dinilai menjadi kekuatan ekonomi.
Hal itu terlihat dari ikhtiar BUMN bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM dan Kementerian Investasi.
Menuurt Asep, nelayan sudah saatnya berkolaborasi, tidak boleh sendiri dalam menjalankan usaha.
“Kita perlu dukung cara Pak Erick menggeber nelayan untuk berkoperasi. Rekan-rekan Nelayan tidak boleh sedniri-sendiri dalam membangun usaha, " ucap Asep, Jum'at (22/7/2022).
Lebih lanjut menurut Asep, koperasi mendongkrak ekonomi keluraga nelayan karena merekalah nahkoda yang tangguh yang lahir di laut yang penuh dengan ombak dan badai.
“Kita tahu bahwa kontribusi nelayan terhadap perekonomian Indonesia sangat besar. Namun saat paceklik, tentu ini sangat tidak diharapkan para nelayan. Maka dari itu, koperasi menjadi solusi yang tepat,” tutur Calon Doktor ilmu Manejmen Universitas Jenderal Soedirman.
Di dalam sektor perikanan, tambahnya, terdapat sub sektor yang juga berpotensi besar dalam meningkatkan ekonomi dalam negeri, seperti pengolahan hasil perikanan dari hulu ke hilir, komoditas pergaraman, biofarmakologi, bioteknologi dan sebagainya. Optimalisasi sektor perikanan tentunya tidak bisa dilepaskan dari pemberdayaan nelayan sebagai aktor utamanya.
" Saya melihat ikhtiar Bapak Erick Thohir luar biasa terhadap nelayan," jelas Asep.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam sambutannya di Munas IV Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) 2022, Jakarta, Selasa (19/7/2022) lalu, menyampakan bahwa pemberdayaan nelayan melalui koperasi menjadi final option jika para nelayan kecil dan tradisional bisa hidup sejahtera.
Erick memaparkan tiga poin penting dalam pemberdayaan nelayan. Salah satu upayanya, dengan pembentukan koperasi, alur pemberian subsidi solar diharapkan lebih tepat sasaran. Alasannya pendataan dari koperasi bisa lebih rapi.
"BBM yang bersubsidi akhirnya dipakai yang besar-besar tadi, orang buat nelayan," tambah dia.
Poin kedua, Erick juga mendorong pengembangan ekonomi dari ibu-ibu nelayan. Ia menawarkan PNM Mekaar untuk ibu-ibu tersebut menunjang tambahan pemasukan bagi keluarganya.
"Ibu-ibu nelayan jadi kekuatan ekonomi tambahan buat para nelayan, PNM Mekar kerja sama dengan ibu nelayan dengan total pembiayaan Rp 1,6 triliun. Dari total pendanaan PNM mekar ibu-ibu di desa yang jumlahnya Rp 40 triliun lebih masih terlalu kecil, perlu ditingkatkan lagi ibu-ibu nelayan," ujarnya.
Selanjutnya, Erick juga meminta nelayan mulai melakukan budi daya ikan sehingga bisa memberikan pendapatan tambahan. Erick menyebut ikan hasil budidaya bisa lebih dikonsolidasikan. Baik dari jenis ikan, hasil laut hingga ukuran ikan.