Ada Kegiatan Yang Bertujuan Pemurtadan di Morotai, Ini Tanggapan Ketum PGK Maluku Utara

Beberapa waktu terakhir ini publik kembali dihebohkan dengan beredarnya video dan laporan langsung dari masyarakat Morotai kepada Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Maluku Utara.

Ada Kegiatan Yang Bertujuan Pemurtadan di Morotai, Ini Tanggapan Ketum PGK Maluku Utara

MONITORDAY.COM - Beberapa waktu terakhir ini publik kembali dihebohkan dengan beredarnya video dan laporan langsung dari masyarakat Morotai kepada Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Maluku Utara. 

"Tentang adanya kegiatan yang bertujuan pemurtadan anak anak islam dengan bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan dalam kemasan Festival kebinekaaan oleh salah satu yayasan bernama Barokah Surya Nusantara," kata Anton Ilyas, Ketua Umum PGK Maluku Utara dalam keterangan tertulisnya yang diterima monitorday.com.

Yayasan ini kata Anton, melakukan kegiatan sosial kemanusian dan seakan akan mendorong promosi kebhinekaan Indonesia. Dilokasi kegiatan, yayasan mencoba mengemas kegiatan ini dengan sosialisasi narkoba dan pergaulan bebas untuk anak anak sekolah Dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA/SMK) yang ada di Morotai. 

"Setelah kami memastikan laporan yang masuk dan melihat foto maupun video ternyata kegiatan ini dapat terselenggara atas dukungan serta peran mereka yang diantaranya pihak yayasan Barokah, Istri Bupati,Diknas Pendidikan,UPTD Cabang Diknas pulau Morotai serta beberapa lembaga sosial yang ada di pulau Morotai," ungkap Anton. 

Anton menyesalkan dalam acara tersebut yayasan Barokah Surya Nusantara ini ternyata menggunakan simbol-simbol misionaris agama lain (kristen) seperti, Trompet (Syofar) merupakan seruni atau alat musik tiup terbuat dari tanduk yang digunakan sebagai alat musik bertujuan ritual keagamaan Yahudi. 

"Tentu kita semua tau shofar ini ditiup pada waktu bulan baru dan jamuan formal,dan juga untuk deklarasi tahun pelepasan,yobel (jubilee) (Imamat 25:9) diistilahkan sebuah peringatan penipuan atau sebuah hari penipuan," jelasnya.

Hal ini kata Anton, menjadi heboh dan sangat meresahkan,bahkan memecah belah kerukunan antar umat beragama, karena bukan saja agama islam akan tetapi saudara kami di agama sebelahpun merasa resah.

"Di beberapa bulan terakhir ini rakyat Morotai lagi ramai dengan turun kejalan memprotes kebijakan Bupati Beni Laos yang terkesan tidak berpihak pada kepentingan rakyat, bahkan protes keras terhadap bupati yang mengisap rokok secara terbuka pada bulan Ramadhan kemarin," tambahnya.

"Sehingga keresahan bahkan kecurigaan rakyat kita sangat beralasan. Antara lain ini karena Kepala Daerah tidak paham atau sengaja membiarkan kegaduhan pada rakyatnya sendiri,” lanjut Anton.

Berdasarkan laporan dan fakta di atas menurut Anton sebagai Ketua Umum PGK Maluku Utara Menyampaikan sikap sebagai Berikut:

1. Mengutuk dan mengecam keras semua kegiatan pemurtadan atas nama apapun karena jelas mencederai konsensus nasional kita yang melarang pemaksaan keyakinan pada orang yang sudah memeluk agama tertentu.

2. Mengutuk semua bentuk kegiatan yang dilakukan oleh yayasan Barokah Surya Nusantara di Morotai karena itu bentuk provokasi iman yang bisa menghadirkan ketegangan dan perpecahan antar umat beraga di morotai dan Maluku Utara umumnya.

3.Mendesak DPRD kab. Pulau Morotai segera memanggil Bupati Beni Laos untuk mempertanggung jawabkan kegiatan yang didalamnya didukung oleh istrinya (ketua PKK),Diknas Pendidikan dan instansi lainya yang ada di pemda kab.Pulau Morotai.

4. Mendesak Kepada Gubernur Maluku Utara untuk mengevaluasi Kadikjar Provinsi Maluku Utara atas melibatkan sekolah dan siswa SMA dan SMK di Morotai pada kegiatan tersebut.

5. Meminta kepada Bapak Kapolda Maluku Utara untuk mengevaluasi dan Mengganti Kapolres Pulau Morotai karena dianggap gagal dalam tugas utama menjaga persatuan dan perdamaian di pulau Morotai,serta mengusut dan menangkap semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. Semua ini dimaksudkan agar ada efek jera kepada siapapun dengan sengaja melakukan kegiatan yang merusak kerukunan umat beragama.

6. Mendesak kepada pihak terkait dan terlibat dalam kegiatan agar mempertanggung jawabkan secara publik kepada semua umat beraga dan khususnya umat islam.

7. Meminta kepada masyarakat morotai untuk bersabar dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan antar sesama.