ABK Juga Memiliki Prestasi Jika Terus Digali
Keterbatasan bukan alasan untuk mengukir prestasi.
MONDAYREVIEW.COM – Keterbatasan bukan alasan untuk mengukir prestasi. Keterbatasan seharusnya menjadi energi yang kuat untuk memacu semangat anak-anak berkebutuhan khusus untuk mampu mengukir prestasi.
Demikian disampaikan Direktur Pembinaan PKLK, Ir. Sri Renani Pantjastuti saat menyampaikan sambutannya dalam upacara penutupan O2SN ABK 2017 yang bertempat di Grand Ballroom Four Points Hotel, Medan, Rabu (6/9) malam.
Sri menuturkan bahwa mereka (ABK) bukan lah anak berkebutuhan khusus, tapi anak-anak berkemampuan khusus. Maka itu, potensi yang mereka miliki harus senantiasa ditumbuh kembangkan.
Melalui O2SN ABK merupakan bagian upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk terus meningkatkan mutu peserta didik berkebutuhan khusus di Indonesia melalui pengembangan prestasi dan potensi di bidang olahraga dan kebugaran jasmani. Selian itu, melalui ajang ini penguatan pendidikan karakter anak berkebutuhan khusus akan terbentuk. “Di ajang ini akan membentuk anak yang menjunjung tinggi sportivitas, jujur, mandiri dan bertanggungjawab,” katanya.
Sri Renani mendorong seluruh provinsi untuk melakukan upaya sistematis untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa ABK, khususnya dalam bidang olahraga. Pasalnya di setiap ajang O2SN pasti masih ada provinsi yang tidak membawa medali. “Masih ada provinsi yang belum meraih kemenangan, saya harap ini menjadi bahan evaluasi sehingga nanti di event-event selanjutnya bisa meraih kemenangan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Dr. Arsyad, MM mengatakan setiap anak bangsa harus mendapatkan perlakukan yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang berkualitas, termasuk pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Pasalnya semua anak memiliki potensi yang sangat besar jika potensi tersebut terus ditumbuh kembangkan. “Kita harus memperlakukan yang sama kepada anak-anak kita. Khusunya bagi anak berkebutuhan khusus,” katanya.
Melalui ajang O2SN dengan melibatkan anak-anak berkebutuhan khusus merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperlakukan yang sama antara siswa reguler dan siswa ABK. “Saya mengapresiasi ABK diberikan ruang untuk mengasah kemampuan yang mereka seperti anak-anak sekolah pada umumnya,” katanya.
Lebih lanjut, pada kesempatan tersebut Arsyad berpesan kepada seluruh peserta O2SN ABK untuk terus menggali bakat dan potensi yang ada. Menurutnya jika bakat dan potensi itu terus diasah maka tidak menutup kemungkinan anak-anak berkebutuhan khusus ini kelak akan mampu mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.“Teruslah berlatih, ukir prestasi. Saya yakin kalian mampu mengharumkan nama bangsa,” katanya.