Hipmi: Jalankan Usaha dengan Lebih Matang

MONITORDAY - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) meminta setiap pengusaha untuk tetap menjalankan usaha dengan kalkulasi yang ketat di tahun 2021. Pasalnya, di tahun Kerbau Logam, ekonomi belum bisa sepenuhnya bangkit.
"Kalkulasi kita harus jauh lebih matang di 2021 ini. Kenapa? Karena di kuartal pertama dan seterusnya kita bisa melihat ekonomi kita masih relatif terpukul," kata Wakil Ketua Umum BPP Hipmi Eka Sastra dalam diskusi virtual Kopi Pahit "Peluang Bisnis 2021," Sabtu malam (2/1/2020).
Ia mengatakan aktivitas perekonomian Indonesia belum bisa bangkit antara lain karena terkait penanggulangan Covid-19, terutama ketersediaan vaksin. Program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah diperkirakan baru selesai pada tahun 2022 dengan jumlah vaksin yang dibutuhkan 400 juta vaksin.
"Vaksin mulai berjalan Januari ini dan akan berakhir di kuartal kedua tahun 2002. Ini artinya tahun ini ekonomi kita belum bisa stabil," ujar Eka Sastra dalam diskusi yang diselenggarakan Monday Media Group itu.
Eka menyarankan para pelaku usaha perlu memanfaatkan fasilitas bantuan yang disediakan oleh pemerintah, usaha besar dan masyarakat. Baik fasilitas stimulus fiskal maupun nonfiskal.
"Ada banyak fasilitas misalnya restrukturisasi kredit, fasilitas bantuan umkm dan lain-lain. Ini bisa kita maksimalkan," imbuhnya
Hal yang juga penting dilakukan adalah menjalankan strategi adaptif dengan mengubah core bisnis, stratagi dan marketing. Hal ini menurut Eka perlu ditempuh pelaku agar tetap bisa menjalankan usahanya.
"Perlu melakukan inovasi bisnis, produk dan marketing baru, dan pendalaman digitalisasi. Pengusaha harus sudah merubah produk, melakukan inovasi dan lain-lain agar kita bisa menjalankan bisnis," demikian katanya.