33 Perguruan Tinggi Ikuti Program 'World Class Professor'

Pada tahun ini yang mengikuti WCP sebanyak 33 perguruan tinggi baik negeri dan swasta, dengan profesor kelas dunia dari 10 negara.

33 Perguruan Tinggi Ikuti Program 'World Class Professor'
Tamplate WCP 2020

MONITORDAY.COM - Direktur Sumber Daya Ditjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Dr Mohammad Sofwan Effendi mencatat sebanyak 33 perguruan tinggi mengikuti program World Class Professor (WCP) 2020.

“Pada tahun ini yang mengikuti WCP sebanyak 33 perguruan tinggi baik negeri dan swasta, dengan profesor kelas dunia dari 10 negara,” kata Sofwan dalam keterangannya, Sabtu (12/12).

Shofwan menjelaskan, terdapat dua skema WCP yaitu, skema A dan skema B. Skema A untuk perguruan tinggi dengan akreditasi A, sedangkan skema B untuk perguruan tinggi di dalam negeri dengan akreditasi B.

Dalam program WCP itu, para profesor kelas dunia tersebut akan berkolaborasi bersama dengan para dosen di perguruan tinggi dalam negeri untuk melakukan riset.

“Target akhirnya adanya publikasi ilmiah internasional bersama,” ujar Sofwan.

WCP tahun ini, sudah terdapat 370 publikasi ilmiah internasional yang diterbitkan, bahkan diperkirakan akan banyak lagi.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam mengatakan, dalam lima tahun terakhir, peringkat Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

“Dengan sejumlah pendekatan yang dilakukan Kemenristekdikti pada waktu itu, terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Tapi kalau dicermati kualitasnya masih kurang, karena kita baru mulai sadar akan pentingnya publikasi belum lama,” jelas Nizam.

Adapun, salah satu yang menjadi indikator utama merupakan sitasi atau pengutipan dari peneliti lain. Hal itu membutuhkan waktu yang cukup lama dan baru dikenal komunitas internasional.

“WCP merupakan salah satu upaya mengakselerasi peneliti kita di dunia internasional, karena dibimbing pakar internasional yang sudah terkenal. Itu tidak salah, karena penelitiannya merupakan penelitian bersama,” imbuh Nizam.