3 Alasan Kenapa Leicester City Begitu Flop Musim Ini
Leicester tanpa Kante hanya mampu meraih 63 angka dalam 63 partai.

MONDAYREVIEW. COM - Leicester City adalah fenomena tak biasa musim 2015-16. Tim besutan Claudio Ranieri bagaikan kisah Cinderella mampu menyeruak diantara tim-tim mapan finansial. Leicester secara mengejutkan berhasil menjadi juara Liga Inggris musim kemarin.
Lain dulu, lain sekarang. Hingga partai ke-24, The Foxes kini tercecer di peringkat 16 dengan hanya memiliki keunggulan 2 poin dari peringkat juru kunci. Si Rubah pun terancam menjadi juara bertahan yang terdegradasi sejak terakhir kali terjadi tahun 1938.
Kekalahan 0-3 atas Manchester United pada Ahad (5/2) di hadapan pendukungnya sendiri kian membenamkan asa tim ini. Pertanyaannya mengapa Leicester City bisa begitu flop musim ini? Maka analisa yang diungkap tim Sky Sports berikut bisa menjadi rujukan.
Kante yang membuat sistem bekerja dengan baik
Kepindahan N’Golo Kante ke Chelsea ternyata berdampak sistemik. Sejak kembali ke Premier League tahun 2014, Leicester tanpa Kante hanya mampu meraih 63 angka dalam 63 partai. Bandingkan dengan Si Rubah dengan Kante yang mampu meraih 80 poin dalam 37 partai.
Pemain asal Prancis ini tercatat sebagai sosok paling sering melakukan tekel dalam 3 musim terahir di Premier League. Energi dan kemampuannya memproteksi back four tak diragukan lagi.
Huth dan Morgan Tampil Buruk
Salah satu kunci keberhasilan Leicester musim lalu adalah kokohnya lini pertahanannya. Mereka mampu bertahan dengan begitu baik, lalu mengandalkan serangan balik cepat via umpan panjang ke depan. Namun, simaklah betapa rapuhnya duo Huth dan Morgan musim ini. 41 gol telah bersarang di jala Si Rubah hingga partai ke 24 Liga Inggris.
“Itu penampilan yang benar-benar lemah dari Huth, Morgan, dan Fuchs di bek kiri. Mereka bertahan dengan benar-benar mengerikan. 3 pemain berpengalaman bertahan dengan begitu buruk,” kata pengamat Gary Neville tentang jalannya laga melawan MU Ahad kemarin (5/2).
Vardy dan Mahrez yang melempem
Keran gol dari Leicester begitu seret pada musim ini. Baru 24 gol dari 24 partai di Liga Inggris. Sementara itu Jamie Vardy gagal mencetak gol di 23 partai dari 24 pertandingan yang dilakukannya.
Pemain berumur 30 tahun ini dengan satir diistilahkan Gary Neville bagaikan penyerang non liga. Sementara itu Riyad Mahrez kerap melakukan kesalahan ketika sedang men-dribble bola.