20 Juli, Berdirinya Paguyuban Pasundan

Pendirian Paguyuban Pasundan diprakarsai oleh pemikiran siswa-siswa Sunda di STOVIA.

20 Juli, Berdirinya Paguyuban Pasundan
Gedung Sate (otonomi)

MONDAYREVIEW.COM - Sejarah dan peristiwa penting tanggal 20 Juli berkaitan dengan salah satu organisasi perhimpunan masyarakat daerah tertua di Indonesia. tanggal 20 Juli tahun 1913 didirikannya organisasi Paguyuban Pasundan atau organisasi perhimpunan masyarakat sunda.

Dari situs paguyuban pasundan, disebutkan bahwa paguyuban atau organisasi ini lahir berdasarkan fakta sejarah yaitu pada tahun 1913-an belum ada organisasi khusus yang mempikirkan kepentingan orang sunda. Meskipun telah ada organisasi Budi Utomo namun dianggap belum mampu merealisasikan kepentingan organisasi paguyuban Pasundan.

Pendirian Paguyuban Pasundan diprakarsai oleh pemikiran siswa-siswa Sunda di STOVIA (School Tot Opleiding voor Indiandsche Artsen) atau sekolah kedokteran zaman Belanda yang berada di Batavia atau Jakarta. Kala itu terjadi berbagai macam perundingan di rumah D.K. Ardiwinata yang kala itu dianggap sebagai sesepuh sunda. Akhirnya ditetapkan pendirian Paguyuban Pasundan serta Dajat Hidajat sebagai ketua paguyuban pasundan

Tujuan didirikannya Paguyuban Pasundan menurut statuta Pasundan tahun 1914 adalah “memajukan orang Sunda agar bertambah keselamatannya; yaitu dengan mengikuti cara pemerintah dalam memajukan pengetahuan dan kehidupan masyarakat dan memperbaiki tingkah lakunya melalui pendidikan, memperhalus pikirannya agar bertambah kemauannya bekerja yang akhirnya akan membuat mereka bertambah senang kehidupannya. Dalam upaya tersebut, paguyuban tidak akan memasuki urusan agama dan menjauhi hal-hal yang melanggar aturan negara.

Eksistensi paguyuban pasundan tergolong konsisten hingga saat ini, bentuk partisipasi dan niat untuk ikut serta memajukan bangsa terbukti dengan mendirikan beberapa tempat pendidikan seperti mendirikan Universitas Pasundan serta tempat-tempat pendidikan lainnya. Selain kontribusi dengan dunia pendidikan, organisasi ini berkontribusi dalam bidang ekonomi dengan mendirikan bank atau koperasi.

Tidak hanya dunia pendidikan dan ekonomi, organisasi ini juga terjun dalam dunia politik. Kiprah politik organisasi ini sangat tinggi dengan adanya R. Oto Iskandar di Nata menjadi anggota Volksraad. Melalui organisasi ini R. Oto Iskandar di Nata berhasil membongkar kejelekan penjajah dan tegas menyuarakan kemerdekaan Indonesia.