Duo Korea dan Diplomasi Olahraga di Olimpiade Musim Dingin 2018
Olahraga bisa mengurangi intensitas ketegangan politik. Termasuk antara Korea Utara dan Selatan yang secara teknis masih dalam situasi perang. Akankah Olimpiade Musim Dingin di Pyeong Chan, Korsel membawa angin segar bagi upaya unifikasi duo Korea?

MONDAYREVIEW-Jakarta, Ketegangan di semenanjung Korea tak pernah mereda. Bahkan dari waktu ke waktu ancaman perang Nuklir selalu mengintai. Korea Utara atau yang resminya bernama PDRK (People’s Democratic Republic of Korea) yang mengembangkan senjata nuklir dari waktu ke waktu melakukan percobaan dengan uji-coba peluncuran misil balistik antar benuanya. Kian hari kian jauh jangkauan misil Korut. Dan pendekatan diplomatic nampaknya tak mempan membuat jera penguasa Komunis di negeri itu.
Kedua Korea yang terbelah sejak Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur secara teknis masih dalam kondisi Perang. Penyelesaian sementara antara keduanya adalah ditetapkannya batas antar Negara yang dikenal sebagai DMZ (Demilitarization Zone). Area dimana kedua belah fihak tidak boleh menggunakan aksi militer untuk menyerang fihak lawan.
Berbagai tekanan internasional yang telah membuat Korut terkucil memiliki dampak yang luas bagi rakyatnya. Embargo dan tekanan ekonomi membuat kesulitan hidup warga Korut semakin mengenaskan. Sementara itu para pemimpin Korut tetap bersiskukuh dengan ideology, pandangan dan garis politik, serta kebijakan-kebijakannya.
Di sisi lain, gagasan dan proses unifikasi Korea memang diupayakan secara terus-menerus. Upaya untuk menjembatani perbedaan anatara kedua negara dilakukan dengan berbagai langkah. Sehingga di atas landasan kemanusiaan dan kesepakatan-kesepakatan internasional, elemen-elemen pegiat unifikasi terus bergerak maju membangun harmoni antara kedua Korea.
Salah satu kabar baik dari proses tersebut adalah akan bersatunya kedua Korea dalam satu tim hoki es ketika menjadi peserta Olimpiade Musim Dingin yang akan berlangsung di Pyeong chang, 9-25 Februari 2018 ini. Sebagaimana laporan yang dirilis oleh bbc.com Rabu (17/11). Korut dan Korsel juga sepakat untuk melakukan parade di bawah satu bendera “Korea Bersatu” yang akan berlangsung di Korsel tersebut.
Kedua Korea mencapai kesepakatan ini dalam pembicaraan terkini di Panmunjom. Inilah perudingan tingkat tinggi pertama sejak dua tahun lalu.
Jalan perbatasan anatara kedua Korea yang selama dua tahun praktis tidak pernah dibuka akan mencatatkan sejarah baru. 230 pemandu sorak, 140 musisi orchestra, dan 30 atlet taekwondo akan berada di antara ratsusan delegasi Korut yang melintasinya.
Korsel sendiri harus berupaya agar tidak menyalahi resolusi DK PBB (Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang melarang ‘cash transfer’ dan mencekal beberapa official senior Korut.
Sementara itu, menurut rt.com, kesepakatan pada hari Rabu berarti ini akan menjadi yang pertama kalinya sebuah tim olahraga gabungan Korea dalam 27 tahun, sejak Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1991 dan Kejuaraan Dunia Pemuda FIFA, dan yang pertama dalam sejarah Olimpiade. "Atlet dari kedua Korea berbaris bersama di acara olahraga internasional sekitar sembilan kali," Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan Lakukan Jong-whan pada hari Senin, seperti dikutip oleh Chosun Ilbo. "Perdamaian di Semenanjung Korea melalui olahraga adalah nilai yang sedang diupayakan melalui Olimpiade."
Meskipun ada kesepakatan antara Pyongyang dan Seoul, keputusan akhir mengenai tim tersebut terletak pada Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang akan mengadakan pertemuan di Swiss pada hari Sabtu untuk membahas kemungkinan tim gabungan Korea dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Korea Utara.
Dalam pidato Tahun Baru, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan akan mempertimbangkan untuk mengirim delegasi atletik ke Olimpiade Pyeongchang, sementara beberapa hari kemudian, sebuah saluran telepon darurat yang beroperasi di seluruh Zona Demiliterisasi (DMZ) memulai operasi untuk pertama kalinya sejak dua tahun terakhir.
Sebagai hasil dari berkurangnya ketegangan, perundingan damai antara kedua Korea pertama dalam dua tahun dimulai di antara pejabat di desa perbatasan Panmunjom di Zona Demiliterisasi awal Januari. Kedua Korea tetap secara teknis berperang meski akhir permusuhan secara de facto telah terjadi sejak tahun 1953.