Yusril Jadi Lawyer Jokowi-Ma'ruf, Pengamat: Tak Ada Musuh Abadi Dalam Politik
Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai hal itu membuktikan adagium dalam politik yakni 'tak ada kawan dan musuh abadi dalam politik.

MONITORDAY.COM - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai hal itu membuktikan adagium dalam politik yakni 'tak ada kawan dan musuh abadi dalam politik.
"Yusril jadi lawyer Jokowi makin menebalkan satu diktum politik, bahwa tak ada musuh dan kawan abadi yg ada kepentingan abadi," ujar Adi Prayitno kepada Monitorday.com di Jakarta pada Senin, (5/11/2018).
Menurut Adi, pilihan Yusril menjadi lawyer Jokowi juga membuktikan bahwa batas-batas ideologi dalam politik Indonesia saat ini tak lagi memiliki arti apa-apa.
"Inilah realitas politik kita dimana batas-batas ideologi menjadi tak berarti," tuturnya.
"Yusril adalah ketum PBB yang irisan keislamannya 'kanan' dan kerap kritis ke pemerintah," imbuhnya.
Diketahui, Pakar Hukum Tata Negara yang juga Advokat Senior Yusril Ihza Mahendra telah resmi menjadi kuasa hukum (lawyer) pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin.
Selain itu, kata Adi, Yusril juga merupakan pengacara HTI yang simpatisannya ditengarai banyak yg migrasi ke PBB.
"Politik kita memang sukar dijelaskan dengan teori-teori politik kontemporer," pungkasnya.