Wapres Dorong Peningkatan Kualitas Lulusan Bidang Ekonomi Syariah

Wapres Dorong Peningkatan Kualitas Lulusan Bidang Ekonomi Syariah
Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin/(dok. Setwapres).

MONITORDAY.COM - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong peningkatan kualitas lulusan bidang ekonomi jurusan dan keuangan syariah, dalam rangka pengembangan sektor ekonomi syariah di Indonesia.

Hal itu dikatakan Wapres dalam diskusi virtual Sharia Business and Academic Synergy (SBAS), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia, Selasa (29/12).

"Saya harapkan agar IAEI melalui forum ini dapat membantu mendiskusikan dan memberikan rekomendasi sesuai dengan kebutuhan dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air," kata dia, dilansir Antara.

Wapres menilai, saat ini mayoritas lulusan program studi ekonomi syariah di berbagai perguruan tinggi Indonesia tidak siap pakai dalam industri perbankan dan keuangan syariah.

Menurut dia, hal tersebut yang kemudian berdampak pada pertumbuhan ekonomi syariah.

"Tidak terjadi link and match yang kuat antara perguruan tinggi dan industri," kata Wapres Ma’ruf Amin.

Padahal, kata dia, sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci penting dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Jumlah program studi terkait ekonomi dan keuangan syariah pun sebenarnya cukup banyak, namun hanya sebagian kecil di antaranya yang sudah terakreditasi," tambahnya.

Wapres menyebutkan, berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tahun 2018, hanya 10 prodi ekonomi syariah yang telah mendapat Akreditasi A, sementara 99 prodi serupa di perguruan tinggi lain terakreditasi B dan 98 lagi terakreditasi C.

Dia juga menyayangkan jumlah lembaga sertifikasi dan tenaga ahli ekonomi syariah yang masih sangat sedikit di Indonesia.

"Jumlah lulusan tenaga ahli yang tersertifikasi baru sebanyak 231 orang berdasarkan data dari Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah tahun 2018," ucap Ma'ruf.

Sementara itu, dari segi proporsi lulusan program ekonomi dan keuangan syariah, baru sekitar 10 persen lulusan prodi ekonomi syariah yang bekerja sesuai dengan pendidikannya.

"Sisanya adalah SDM dengan pendidikan ekonomi konvensional yang menerima pelatihan terkait perbankan syariah," kata Ma'ruf Amin.

Dalam kesempatan itu, Wapres pun berharap agar IAEI dapat memberikan rekomendasi terkait apa saja yang dibutuhkan dalam perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.