Wapres Dorong Pemanfaatan Potensi Energi Baru Terbarukan di Dalam Negeri

MONITORDAY.COM - Wakil Presiden (Wapres), Ma’ruf Amin mendorong pemanfaatan potensi energi baru terbarukan (EBT), seperti tenaga surya, angin, sampah biomassa dan hidroelektrik, yang ada di dalam negeri.
"Sebenarnya, potensi energi baru terbarukan di Indonesia cukup besar, terutama dari energi surya, angin dan hidroelektrik; namun belum dikelola secara maksimal," kata Wapres dalam orasi ilmiah-nya pada acara Dies Natalis V dan Lustrum I Universitas Pertamina Tahun 2020 secara daring yang dipantau redaksi dari Jakarta, Senin (1/2/2021).
Wapres menilai posisi geografis Indonesia, yang berada di garis khatulistiwa, memiliki potensi sumber tenaga surya yang berlimpah.
Meski demikian, penggunaan energi surya tersebut belum banyak dimanfaatkan di sektor industri dan perumahan.
Tekait mengoptimalkan potensi energi baru terbarukan tersebut, Wapres mengatakan Indonesia dapat belajar dari negara-negara di Eropa.
"Kita perlu belajar dari beberapa negara yang telah sukses dalam pemanfaatan energi baru terbarukan seperti Jerman, dimana bauran energi primer dari EBT-nya telah mencapai 85 persen dari energi nasionalnya," tukas Wapres.
Wapres menjelaskan, EBT yang digunakan di Jerman merupakan tenaga surya, angin, sampah biomassa dan hidroelektrik, dimana sumber bahan bakarnya banyak ditemukan pula di Indonesia, ujar Wapres menjelaskan.
Maka dari itu, Wapres mendorong adanya riset dan inovasi terkait bauran EBT tersebut di Indonesia, sehingga target Indonesia untuk meningkatkan pemanfaatan EBT tersebut dapat segera tercapai.
"Selain investasi, saya ingin menekankan pentingnya riset dan inovasi untuk industri energi di Indonesia. Target bauran energi dengan energi terbarukan pada tahun 2025 tidak akan tercapai jika riset dan inovasi tidak turut serta ditingkatkan," imbuhnya.
Sementara itu, Indonesia menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di 2025; angka tersebut terus ditingkatkan menjadi 31 persen pada 2050. Lalu hingga saat ini, pemanfaatan bauran EBT di Indonesia masih jauh di bawah target yakni sebesar 9,15 persen.
Sedangkan di Eropa, sejumlah negara telah menerapkan penggunaan EBT sebagai sumber utama penyediaan listrik di beberapa proyek pembangunan baru. Sumber EBT yang banyak digunakan di Eropa ialah angin dan matahari, yang di sana menghasilkan 38 persen pasokan listrik di 27 negara Uni Eropa.
Denmark menjadi negara dengan pengguna EBT dari angin dan surya tertinggi di Eropa, yakni menyumbang 61 persen dari kebutuhan listrik di negara tersebut pada 2019. Sementara 35 persen pasokan listrik di Irlandia dan 33 persen di Jerman menggunakan pembangkit berbahan baku bauran EBT.